Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengapa Puasa Media Sosial Penting dalam Bulan Suci Ramadan?

30 Maret 2024   04:23 Diperbarui: 30 Maret 2024   04:28 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puasa media sosial | Sumber gambar: Freepik via berkeluarga.id

Dalam era digital seperti saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah kecanggihan teknologi, terkadang kita perlu menyadari pentingnya meluangkan waktu untuk "puasa" dari media sosial. Khususnya di bulan suci Ramadan, puasa media sosial dapat menjadi pilihan yang bijak untuk meningkatkan kualitas ibadah dan menjaga kesehatan mental.

Puasa media sosial bukanlah tentang menolak sepenuhnya interaksi dengan dunia luar melalui platform digital. Namun, lebih kepada kesadaran untuk mengurangi atau bahkan menghindari akses berlebihan terhadap media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, TikTok, Twitter dan lainnya.

Fokus Ibadah

Pentingnya puasa media sosial terutama di bulan suci Ramadan, di mana fokus utama seharusnya adalah meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan mengurangi interaksi dengan media sosial, kita dapat lebih fokus pada pelaksanaan ibadah seperti puasa, shalat, membaca Al-Quran dan ibadah lainnya.

Menjaga Kesehatan Mental

Puasa media sosial membantu menghindari perasaan iri yang mungkin muncul saat melihat postingan teman atau orang lain tentang kegiatan yang mewah atau prestisius selama bulan Ramadan. Ini juga mengurangi perasaan sombong dan riya' ketika kita berhasil membuat orang lain iri dengan kehidupan kita yang terlihat lebih mewah dengan segala kesuksesan yang diumbar di ruang publik.

Dengan membatasi interaksi dengan media sosial, kita dapat menjaga hati yang bersih dan fokus pada nilai-nilai spiritual yang sejati. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih positif dan menyehatkan baik secara mental maupun emosional selama bulan suci Ramadan.

Mengurangi Risiko Kecanduan dan Paparan Radiasi Ponsel

Puasa media sosial juga membantu mengurangi risiko kecanduan dan paparan radiasi ponsel yang membahayakan kesehatan karena terlalu lama menggunakan ponsel. Kecanduan media sosial semakin menjadi masalah serius di era digital ini. Dengan membatasi waktu di depan layar ponsel atau perangkat digital, seseorang dapat mengurangi risiko kecanduan dan mengembalikan keseimbangan hidup sehari-hari.

Selain itu, puasa media sosial memberikan tubuh kesempatan untuk beristirahat dari paparan radiasi ponsel yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan tidur, gangguan mata. Dengan mengurangi penggunaan media sosial, seseorang juga secara tidak langsung mengurangi paparan radiasi ponsel, yang membantu melindungi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ini adalah langkah preventif penting dalam menjaga kesehatan di era digital yang serba terhubung ini.

Meskipun tidak mudah untuk sepenuhnya melepaskan diri dari media sosial, kita dapat memulainya dengan langkah-langkah kecil. Seperti mengatur waktu penggunaan, membatasi konten yang kita konsumsi, atau bahkan menetapkan hari-hari tertentu untuk benar-benar tidak mengaksesnya.

Dengan melakukan puasa media sosial, bukan berarti kita menyendiri atau terputus dari dunia luar. Sebaliknya, itu adalah langkah bijak untuk meningkatkan kualitas hidup, baik secara spiritual maupun mental, terutama di bulan suci Ramadan. Mari kita jadikan puasa media sosial sebagai bagian dari perjalanan spiritual kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai kedamaian batin yang sejati. Semoga bermanfaat.

Siti Nazarotin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun