Nah, jangan sampai, ketika kedua orangtua di rumah, si anak masih saja bermain gadget. Ini yang menjadi problem. Oleh karena itu, poin pertama yang saya tawarkan adalah sepakati dulu dengan pasangan.
4. Batasi durasi penggunaan gadget pada anak
Ini juga menjadi poin penting dan masih berhubungan dengan poin ketiga. Durasi bermain gadget pada anak itu penting. Minimal tentukan waktu dan hari bagi anak boleh bermain gadget.
Jangan setiap rewel selalu gadget yang jadi solusi, itu tidak baik. Misalnya saja, tentukan setiap akhir pekan boleh bermain gadget dengan durasi 2 jam saja. Solusi lain adalah boleh bermain gadget saat siang saja selama satu jam.
Durasi ini bisa disesuaikan tergantung kesepakatan orangtua dan melihat sejauh mana tingkat kecanduan gadget pada anak. Saya sendiri mengurangi pelan-pelan. Terutama malam jelang tidur.
Pernah saking kecanduannya dengan gadget, anak saya tidur hingga jam 1 malam gara-gara melihat YouTube. Itupun setelah dipaksa tidur dengan berbagai drama dan sebagainya. Belum lagi tangisan sang anak yang begitu keras di tengah malam.
Jika sudah begitu, biarkan saja. Ajak anak mengobrol dari hati ke hati. Berikan pemahaman jika sudah malam tidak boleh mainan gadget dan tidur.Â
Berikan pemahaman juga bahwa tidak boleh mainan gadget lama. Bolehlah sedikit berbohong pada anak, misalnya gadgetnya harus istirahat dan harus di-charge. Mungkin alasan lain yang sekiranya masuk akal agar si anak melepaskan gadget tersebut.
Awal-awal si kecil yang kecanduan gadget akan berontak, tapi lama kelamaan dia akan semakin paham. Ini pun juga terjadi pada saya. Semakin ke sini, anak saya mulai paham jika sudah malam waktunya tidur. Bahkan jika saya lupa, anak saya yang mengingatkan.
Ingat masa depan anak itu penting. Sejak dini harus ditanamkan pemahaman akan segala sesuatu, jangan pernah memaksa dengan kasar.Â
Jika kamu melakukannya dengan kasar, suatu saat dia akan menirunya. Itu tidak baik bagi tumbuh kembang dan masa depan anak.