Sebelum Rasulullah, Nabi Musa pernah bermunajat secara langsung untuk bisa bertemu dengan Allah SWT. Namun, Nabi Musa tidak mampu untuk melihatNya.
Seperti yang tertuang dalam QS, Al-A'raf 143:Â
"Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi Lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".
Tidak hanya sekadar bertemu Allah SWT, Rasuluah juga bertemu dengan beberapa nabi setiap kenaikan hingga ke langit ketujuh. Bahkan, Rasulullah "melihat" isi surga dan neraka, baik dan buruk yang akan diterima setiap manusia kelak.
Tentu, siapa sih yang tidak kagum melihat Rasulullah mampu melakukan perjalanan ini di tengah kesedihannya. Bahkan, selama perjalanan itu, Rasulullah memikirkan umatnya. Bukan, bukan hanya perjalanan itu saja, tetapi selama hidup hingga jelang wafatnya, Rasulullah selalu memikirkan umatnya.
Apalah kita, terutama saya, yang sudah putus asa ketika kehilangan orang tersayang. Kehilangan seorang ayah lebih dari satu dekade, namun masih saja bersedih dan memikirkan diri sendiri.
Perjalanan Isra Miraj ini adalah perjalanan batin, pikiran dan hati untuk menjadi tangguh. Ini pelajaran yang sangat berat dilakukan namun gampang untuk diucapkan.
Isra Miraj hanya pembelajaran dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk seluruh umat manusia. Pembelajaran sebuah perjalanan spiritual, dari Ilmul Yaqin (meyakini) berubah menjadi Ainul Yaqin (percaya karena usai mengalami langsung).
Sudah banyak nikmat, bukti dan cerita tentang kebesaran Allah SWT dengan cintaNya kepada manusia. Sebagai penulis, saya masih terus berusaha memantaskan diri dan semoga tulisan ini bisa ajak semua yang membaca ikut belajar dalam perjalan spiritual ini.