Ditulis oleh: Titin Sulistiowati (kel 2 kkn universitas Peradaban
 Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Peradaban turut berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sedang belajar farmasi. Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, tim KKN memberikan edukasi bagi siswa SMK yang mengalami kesulitan dalam memahami materi farmasi, terutama dalam peran farmasis, pemahaman dosis resep, serta hafalan bahasa Latin dalam farmakognosi.
Peran Farmasis dalam Dunia Kesehatan
Seorang farmasis tidak hanya bertugas meracik dan mendistribusikan obat, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam memastikan penggunaan obat yang aman dan efektif bagi pasien. Mereka bekerja sama dengan tenaga medis lain, seperti dokter dan perawat, untuk memberikan rekomendasi obat yang sesuai dengan kondisi pasien. Selain itu, farmasis juga berperan dalam penelitian dan pengembangan obat baru yang dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Melalui program KKN, mahasiswa Universitas Peradaban memberikan pemahaman kepada siswa SMK mengenai pentingnya peran farmasis dalam dunia medis. Dengan pendekatan yang lebih aplikatif, siswa dapat memahami bagaimana farmasis bekerja dan kontribusinya dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Tantangan dalam Studi Farmasi
Mempelajari farmasi bukanlah hal yang mudah. Siswa SMK farmasi sering menghadapi kesulitan dalam memahami berbagai disiplin ilmu, mulai dari kimia, biologi, hingga teknologi farmasi. Beban akademik yang tinggi serta tuntutan praktik di laboratorium menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Selain itu, mereka juga harus memahami regulasi terkait obat-obatan serta perkembangan industri farmasi yang terus berubah.
Dengan adanya pendampingan dari mahasiswa KKN, diharapkan siswa SMK dapat lebih mudah memahami dan menghadapi tantangan dalam studi farmasi. Program ini juga menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Belajar Dosis dan Resep Obat
Salah satu aspek penting dalam studi farmasi adalah pemahaman dosis dan resep obat. Farmasis harus memahami takaran obat yang tepat untuk berbagai kondisi medis guna menghindari efek samping atau interaksi obat yang berbahaya. Proses ini melibatkan perhitungan farmakokinetik dan farmakodinamik yang kompleks.
Dalam praktiknya, farmasis harus menguasai cara membaca dan menulis resep dengan benar. Beberapa unsur utama dalam resep obat meliputi nama obat, dosis, frekuensi penggunaan, serta rute pemberian. Kesalahan dalam menulis atau memahami resep dapat berakibat fatal bagi pasien, sehingga ketelitian dalam aspek ini menjadi krusial bagi para calon farmasis.
Sebagai bagian dari program KKN, mahasiswa Universitas Peradaban mengadakan sesi belajar bersama siswa SMK untuk memahami cara membaca dan menulis resep dengan benar. Dengan metode pembelajaran yang lebih praktis, siswa dapat lebih memahami pentingnya dosis yang tepat dan cara menyesuaikannya dengan kondisi pasien.
Hafalan Bahasa Latin dalam Farmakognosi
