Mohon tunggu...
Titik Maulidiyah
Titik Maulidiyah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode Filsafat Pendidikan (Positivisme)

18 Maret 2020   13:10 Diperbarui: 10 April 2020   19:09 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum wr. wb

Disini saya akan menjelaskan sedikit dari materi filsafat tentang Metode filsafat pendidikan (positivisme,fenomenologis, dan kritis).

1. Metode Positivisme

 Metode positivisme secara etimologi berasal dari kata positive, yang dalam bahasa filsafat bermakna sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi, yang dapat dialami sebagai suatu realitas. Ini berarti, yang disebut sebagai positif bertentangan dengan sesuatu yang hanya ada di dalam angan-angan (impian), atau terdiri dari sesuatu yang hanya merupakan konstruksi atas kreasi kemampuan untuk berpikir dari akal manusia. Dapat disimpulkan bahwa pengertian positivisme secara terminologis berarti suatu paham yang dalam "pencapaian kebenaran"-nya bersumber dan berpangkal pada kejadian yang benar-benar terjadi. Segala hal di luar itu, sama sekali tidak dikaji dalam positivisme.

2. Metode Fenomenologi 

Metode fenomenologi (dari bahasa Yunani: phainomenon yang tampak, dan logos ilmu) adalah sebuah disiplin ilmu yang meletakkan perhatiannya pada studi atas penampakan (fenomena), akuisisi pengalaman, dan kesadaran. Fenomenologi, singkatnya, adalah studi mengenai pengalaman dan bagaimana pengalaman tersebut terbentuk. Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman subjektif dan intensionalitasnya. Studi ini kemudian mengarahkan pada analisis kondisi kemungkinan intensionalitas, latar belakang praktik sosial, dan analisis bahasa. 

Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mereduksi pengalaman individual terhadap suatu fenomena ke dalam deskripsi yang menjelaskan tentang esensi universal dari fenomena tersebut. Fenomenolog berupaya ”memahami esensi dari suatu fenomena”.

3. Metode kritis 

Metode kritis merupakan metode yg mengarah kepada berfikir secara rasional (masuk akal). Kaitannya dengan filsafat adalah metode ini lebih kepada mengkritisi bagaimana konsep yg digunakan dalam dunia pendidikan, dan juga bagaimana hubungan timbal balik yang dilakukan antara guru dengan muridnya. Dengan metode ini juga, filsafat pendidikan berusaha untuk menjawab mengenai kebijakan pendidikan, sumber daya manusia, teori kurikulum dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain.

Cara menerapkan metode kritis adalah dengan bertanya, membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak suatu keyakinan. Dengan begitu, akhirnya akan ditemukan keyakinan yang terbaik di antaranya. Keyakinan atau filsafat terbaik inilah yang dikatakan hakikat sesuatu yang lebih baik

Sekian dari penjelasan saya tentang Metode filsafat pendidikan (positivisme,fenomenologis, dan kritis). Semoga bermanfaat bagi pembaca dan selamat membaca. 

Wassalamualaikum wr. wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun