Mohon tunggu...
Titik Nur Farikhah
Titik Nur Farikhah Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memaknai Bebersih Jelang Lebaran secara Komprehensif

19 Mei 2020   22:42 Diperbarui: 19 Mei 2020   23:09 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran tinggal hitungan hari lagi. Ada nuansa berbeda dari tahun sebelumnya. Lebaran tahun ini tak ditandai dengan malam takbiran, tak ada salat Idul Fitri di tanah lapang atau di masjid, bahkan tak ada agenda silaturahmi. Semua dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Sebuah ikhtiar yang insya Allah bernilai ibadah.

Membahas persiapan lebaran tentu terkait dengan ritual bebersih. Secara umum bersih-bersih dimaknai membersihkan diri dan lingkungan. Bersih secara konkrit adalah kebersihan dari kotoran atau sesuatu yang dinilai kotor. Misalnya kotoran yang melekat pada badan, pakaian, tempat tinggal, dan lainnya. Termasuk bebersih di sini, agar rumah jadi lebih nyaman.

Ada juga yang kemudian mengecat rumahnya biar terlihat lebih indah. Biasanya di hari terakhir kami pun kerja bakti bebersih rumah tentu dengan pembagian tugas agar pekerjaan cepat selesai. Namun semua itu baru pada tingkat lahiriyah artinya yang tampak oleh penglihatan. Meskipun demikian, ternyata kebersihan lingkungan sebagian dari iman.

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah disebutkan "Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah Ta'ala membangun Islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih." (HR Ath-Thabrani)

Dalam hadits lain disebutkan yang artinya "Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, Bersih (suci) dan mencintai kebersihan, Mulia dan mencintai kemuliaan, Bagus dan mencintai kebagusan, bersihkanlah rumahmu." *HR Tirmidzi dari Saad).

Tak hanya itu, ada yang lebih penting dari sekedar bersih secara lahiriyah. Lalu apa lagi yang harus dibersihkan usai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan? Tentu jawabannya hanya 2 H, yakni Hati dan Harta.

Membersihkan hati atau kalbu. Mengapa perlu membersihkan hati? Karena hati adalah bagian terkecil dari organ tubuh namun mampu menggerakkan seluruh anggota tubuh termasuk otak. Jika hatinya baik maka baiklah seluruh anggota tubuh demikian pula sebaliknya. Jika hatinya buruk maka buruk pula seluruh anggota tubuh termasuk tingkah laku dan ucapan kita.

Lalu amalan apa yang mampu membersihkan hati, atau menjaga kebersihan hati, lisan, dan perbuatan. Jawabannya:

1. Menyegerakan ibadah wajib

Ibadah wajib dalam hal ini adalah salat fardlu yang dilakukan lima kali dalam sehari. Allah pun menyerukan untuk menyegerakan salat fardlu di awal waktu. Ini menggambarkan sikap kedisiplinan. Dan Allah berjanji barangsiapa yang mengutamakan urusan akhirat maka urusan dunia akan selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun