Mohon tunggu...
Titiek Septiningsih
Titiek Septiningsih Mohon Tunggu... IRT yang merangkap sebagai ASN dan mencoba mengasah kemampuan menjadi penulis

5 tahun bergabung di Sekolahalam Bontang (2003-2008). Saat ini mengabdikan diri sebagai ASN di Kota Banjarbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Perjalanan Hidup Van der Pijl, Arsitek Belanda yang Membangun Banjarbaru (Bagian 1)

17 Maret 2025   14:51 Diperbarui: 17 Maret 2025   14:51 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah ikut kegiatan penulisan biografi tokoh di Banjarbaru, saya merasa ada banyak hal di pikiran saya yang belum sempat tersampaikan tentang Van der Pijl. Ini merupakan akumulasi dari pencarian saya terhadap referensi yang berhubungan dengan Van der Pijl dan hasil wawancara dengan beberapa pihak. Saya pikir sayang jika hal tersebut hanya mengendap di kepala saya tanpa bisa dibagi dengan yang lain. 

Van der Pijl dan Pitlo

D.A.W. Van der Pijl lahir di Kota Brakel, Zaltbommel, Provinsi Gelderland, Belanda pada tanggal 23 Januari 1901. Ia merupakan anak pertama dari Dirk Govert Van der Pijl dan Cornelia Elisabeth Adriana Scholten. 

Sebelum menikah dengan Anna Gaspers, Van der Pijl sudah memiliki istri di Belanda yang bernama Pitlo. Dari pernikahannya dengan Pitlo, Van der Pijl memiliki empat orang anak yaitu Dick, Corry, Tony dan Joop. 

Menurut cerita Rico Hasyim yang rumahnya bersebelahan dengan Van der Pijl, di awal tahun 70-an, salah satu anaknya (Tony) pernah mengunjungi Van der Pijl di Banjarbaru. 

Foto Van der Pijl dengan istri pertama dan empat orang anaknya bisa dilihat dalam buku "Banjarbaru Sejarah, Pesona, Potensi" karya Randu Alamsyah yang bisa ditemukan di Perpustakaan Daerah Banjarbaru. Demikian juga dengan foto Van der Pijl, Tony, dan Anna Gaspers di halaman rumahnya. Ekspresi wajah ketiganya tampak ceria.

Sebelum covid sekitar tahun 2017-2018, anak Van der Pijl yang berdiam di Australia juga datang ke Banjarbaru bersama cucunya.  Menurut Rico, saat itu ia menghubungi Randu Alamsyah yang juga berprofesi sebagai wartawan untuk mendokumentasikan kedatangan anak dan cucu Van der Pijl yang ingin melihat kota yang dirancang oleh Van der Pijl juga peninggalan-peninggalannya.

Van der Pijl dan Anna Gaspers

Istri kedua Van der Pijl bernama Anna Gaspers. Ia merupakan keturunan Belanda - Ambon yang lahir pada tanggal 27 Desember 1915 di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Menurut Adi (cucu dari Van der Pijl), omanya juga ada darah Jermannya.

"Saya ingin cerita oma yang diangkat, karena selama ini cerita tentang oma tidak banyak ditemukan. Coba saja ketik 'Anna Gaspers' di mesin pencarian. Yang keluar pasti Anna-Anna yang lain, bukan oma saya. Padahal di balik kesuksesan opa, ada peran oma," kata Adi saat saya menanyakan tentang Anna Gaspers.

Keinginannya wajar, mengingat Anna Gaspers menghabiskan masa tuanya di rumah putri pertamanya (Andrea Cornelia) yang notabene merupakan ibu Adi. 

"Oma itu sangat dekat sama saya. Kalau tidur pasti di kamar saya," cerita Adi bersemangat. 

"Biasanya saya disogok pakai coklat sama oma supaya mau nganterin ke gereja," lanjut Adi sambil tertawa mengingat omanya, ketika saya menanyakan apa kenangan yang paling diingat tentang oma.

"Biarpun oma Protestan dan kami Islam, kalau sudah jam 12, oma yang selalu mengingatkan kami untuk salat Dhuhur. Ayo ... ayo ... lohor ... lohor ...," cerita Adi lagi. 

 

Menurut Adi, omanya dulu merupakan anak buah Soekarno di istana Bogor. Opanya dulu nikah dengan omanya karena disuruh Soekarno. "Supaya opa betah di Indonesia,"katanya lagi. "Hebatkan siasat Soekarno?" Terlihat sekali kalau Adi sangat kagum dengan Soekarno.

"Oh iya. Oma saya juga pernah membangun TK di belakang rumah."

Saat wawancara dengan Rico Hasyim, saya dapat info kalau adik Rico Hasyim juga alumni TK yang didirikan oleh Anna Gaspers.

Van der Pijl membangun sekolah teknik, Anna Gaspers membangun TK. 

Van der Pijl membangun bioskop, Anna Gaspers yang mengelolanya.

Pasangan ini benar-benar saling melengkapi. Kalau keduanya masih hidup saya pasti angkat mengangkat sisi romantisme dari kisah mereka.

Anna Gaspers sangat suka menonton. Setiap ada film baru, Anna pasti akan mengajak Rico Hasyim untuk menemaninya. Kok nggak sama opa nontonnya? Ternyata karena Van der Pijl tidak suka menonton.

Anna Gaspers juga sangat suka memasak. Anna pandai membuat roti. Roti buatan Anna adalah "magnet" buat Rico untuk selalu mengunjungi rumah Van der Pijl. "Zaman dulu di Banjarbaru mana ada yang jualan roti, paling dekat kalau mau roti ya ke Banjar, ke toko Minseng," terangnya sambil tertawa.

Anna Gaspers meninggal di Banjarbaru tahun 1994. 

Foto : Kartu Pensiun Janda Anna Gaspers (Sumber : dokpri)
Foto : Kartu Pensiun Janda Anna Gaspers (Sumber : dokpri)

"Oma meninggalnya di rumah kami. Walau kami muslim, kami menghargai kepercayaan oma. Jadi waktu oma meninggal ya tetap diberi peti, didandanin, dipakaikan baju pengantin. Waktu itu oma didoakan sama Pak Ustadz karena papa saya pengurus masjid," cerita Adi. 

Dari Anna Gaspers, Van Der Pijl memiliki dua anak perempuan yaitu: Andrea Cornelia dan Marijke Elizabeth. Andrea menjadi mualaf ketika menikah dan memiliki 3 anak, yaitu Maya (domisili Bandung), Adi yang berdomisili di Martapura tapi sering bolak-balik ke Bandung, dan Risma (alm). Sedangkan Marijke mendapatkan jodoh saat menempuh pendidikan di Jogja dan memiliki 1 anak yaitu Maria Louise Yosephine yang saat ini bekerja sebagai dokter spesialis penyakit dalam di RSD Idaman Banjarbaru. Baik anak maupun cucu dari istri keduanya tidak ada yang mengikuti Van der Pijl menjadi arsitek.

*****

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun