Baru-baru ini muncul kembali berita bahwa terdapat ratusan imigran etnis Rohingya yang terdampar selama dua hari berturut-turut di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie, Aceh.
Siapa Rohingya?
Muslim Rohingya adalah salah satu etnis minoritas di Myanmar yang memiliki budaya dan bahasa sendiri, berbeda dengan penduduk Myanmar lainnya yang mayoritas beragama budha.
Menurut informasi yang saya dapat, etnis Rohingya merupakan keturunan pedagang dan tentara Arab, Turki, atau Mongol yang pada abad ke-15 berimigrasi ke negara bagian Rakhine.
Hal itu membuat etnis Rohingya berbeda dengan kelompok etnis terbesar di Myanmar yaitu Suku Bamar secara fisik dan budaya, mereka lebih mirip orang-orang Bangladesh dan India.
Etnis Rohingya terbentuk karena pada abad ke-15, pedagang muslim berbaur dengan para pendatang dari Bangladesh dan India selama berabad-abad. Dan selama itu pula, sebagai kelompok Muslim Minoritas, mereka hidup damai di wilayah Rakhine bersama umat Buddha.
Bagaimana etnis Rohingya tiba di Indonesia?
Mereka melakukan perjalanan dengan mengarungi lautan sekitar satu bulan lebih menggunakan kapal dari Bangladesh ke Indonesia. Sebenarnya sudah banyak negara yang mereka datangi untuk dijadikan tempat pengungsian, namun hanya Aceh yang menerima kedatangan mereka.
Rombongan pertama kapal yang mengangkut 57 pengungsi Rohingya tiba pada Minggu (25/12/2022) di Pesisir Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Sebenarnya negara yang menjadi tujuan umum para pengungsi Rohingya  adalah Malaysia, namun kapal yang mereka tunggangi diduga bocor dan rusak sehingga mereka terbawa angin ke perairan Aceh.
Lalu keesokan harinya pada Senin (26/12), sebuah kapal yang berisi kurang lebih 174 orang sampai di pesisir Desa Ujung Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.
Kedatangan pengungsi etnis Rohingya membuat pemerintah harus menyelidiki alasan mereka terdampar di Aceh. Meski begitu, pemerintah tetap memberikan perlindungan kepada mereka secara kemanusiaan.
