Mohon tunggu...
Tina agustin putri pramesti
Tina agustin putri pramesti Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

jadikan tulisan mu sebagai acuan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Kesehatan Mental dan Mengetahui tentang Gangguan Mental

12 Desember 2022   15:49 Diperbarui: 12 Desember 2022   15:59 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ditulis oleh:

 Tina agustin putri pramesti

 2202104012

Universitas PGRI Madiun 

Pendidikan kewarganegaraan dan pancasila

 Tugas bahasa indonesia 

        

Pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini perlu diketahui. Sebuah definisi dari ahli menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemajuan dirinya (daradjat, 1983). 

Pentingnya kesehatan mental menjadi perhatian who karena pada setiap 40 detik ada satu orang yang meninggal karena bunuh diri dengan rentan usia 15-29 tahun. Pada usia tersebut orang orang sedang mencari jati diri yang mengakibatkan emosi tidak stabil dan mudah mengambil keputusan tanpa memikirkan efek sampingnya

Pada waktu sebelum adanya virus covid-19 banyak orang yang masih menyeplekan tentang kesehatan semenjak adanya virus covid-19 sudah banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan mental, karena pada saat adanya virus banyak orang yang depresi karena berbagai faktor. Salah satu faktornya yaitu ekonomi dan lainnya.

Tetapi sayangnya masih banyak orang menganggap kesehatan mental itu sebagai aib yang mengakibatkan penderita merasa ter kucilkan dan enggan untuk jujur.  Pola pikir masyarakat tentang orang yang terganggu kesehatan mentalnya yaitu orang tersebut kurang ibadah, kurang dekat dengan tuhannya, kurang bersyukur, kerasukan, terkena sihir dan terlalu banyak mengeluh. Pemikiran tersebut membuat orang-orang memilih berobat kepada ahli spiritual dari pada kepada psikolog atau pun psikiater.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun