Mohon tunggu...
TIM MBKMPKP
TIM MBKMPKP Mohon Tunggu... Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNS

Topik seputar pertanian

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Olahan Mocaf Kekinian: Strategi Tim MBKM PKP UNS Sasar Pasar Gen Z

17 Juni 2025   21:12 Diperbarui: 17 Juni 2025   21:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pembuatan Soft Cookies Gluten Free bersama Ibu-ibu Rumah Produksi Kokama)

Karanganyar -- Semangat inovasi dan pemberdayaan masyarakat terus berlangsung di Karanganyar. Baru-baru ini, tim mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang magang di Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta menggelar kegiatan praktik inovasi pengolahan Modified Cassava Flour (Mocaf) bagi ibu-ibu rumah produksi di wilayah Dusun Suren, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar pada tanggal 9 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan produk olahan Mocaf yang tidak hanya lezat dan bergizi, tetapi juga relevan dengan tren pasar saat ini, khususnya menyasar generasi Z (Gen Z).

Mocaf, tepung singkong yang dimodifikasi melalui proses fermentasi, dikenal memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan tepung yang dijual dipasaran pada umumnya. Selain bebas gluten, Mocaf juga memiliki tekstur yang lebih lembut dan aroma yang lebih netral, sehingga lebih fleksibel untuk diolah menjadi berbagai macam produk. Sayangnya, pasar Mocaf hingga saat ini masih terbatas. Banyak konsumen, terutama dari generasi muda seperti GEN Z, belum mengenal produk ini dan belum memahami manfaatnya. 

"Gen z saat ini sangat terbuka dengan hal-hal baru dan memiliki perhatian pada produk unik dan sehat. Kami berharap inovasi olahan Mocaf ini dapat menjadi peluang sekaligus meningkatkan pendapatan ibu-ibu rumah produksi" ujar Hanifah, penanggung jawab kegiatan.

Desa Suren sendiri dikenal sebagai salah satu daerah yang memproduksi tepung Mocaf dan olahannya. Namun, kurangnya inovasi trend produk dan strategi pemasaran menjadi kendala utama bagi rumah produksi setempat. Melihat peluang ini, Tim MBKM PKP UNS hadir untuk membantu ibu-ibu rumah produksi menciptakan produk berbasis Mocaf yang sesuai dengan trend pasaran, seperti cemilan kekinian berupa soft cookies Mocaf. Dengan ini diharapkan mampu menarik perhatian konsumen, khususnya kalangan Gen Z.

"Kami melihat potensi besar Mocaf untuk dikembangkan menjadi produk yang lebih modern dan sesuai dengan selera anak muda", ujar Naia selaku ketua tim MBKM PKP. 

Ibu-ibu rumah produksi antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka memperoleh ide-ide baru untuk mengembangkan usaha mereka. "Setelah mengikuti praktik ini, Saya akan langsung mencoba praktik sendiri, karena Saya suka membuat olahan makanan" ujar Sartini selaku ketua kelompok. "Mengikuti praktik inovasi Mocaf, kami menjadi tahu banyak produk kekinian yang berpotensi untuk mengenalkan Mocaf. Informasi yang diberikan menjadikan Saya tahu, kenapa setiap membuat kue ketika di oven adonan langsung meleber kesamping. Ternyata adonan yang dibentuk harus di rest di kulkas dulu kurang lebih 1 jam", ungkap Siti salah satu peserta praktik.

Inovasi produk berbasis Mocaf yang dilakukan oleh TIM MBKM PKP membuktikan bahwa bahan lokal seperti Mocaf memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar modern. Diharapkan, inovasi ini tidak hanya berhenti pada tahap pelatihan, tetapi dapat berlanjut pada pemasaran produk, sehingga produk Mocaf dan olahannya dapat dikenal dan diminati oleh pasar luas, termasuk generasi Z. Semoga inovasi ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka.

(Pembuatan Soft Cookies Gluten Free bersama Ibu-ibu Rumah Produksi Kokama)
(Pembuatan Soft Cookies Gluten Free bersama Ibu-ibu Rumah Produksi Kokama)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun