Mohon tunggu...
TIM MBKMPKP
TIM MBKMPKP Mohon Tunggu... Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UNS

Topik seputar pertanian

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sosialisasi Mengenai Tepung Mocaf di Wilayah 4J: Tim MBKM PKP UNS Bangkitkan Kesadaran Kemandirian Pangan

17 Juni 2025   17:23 Diperbarui: 17 Juni 2025   17:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sosialisasi Mocaf oleh Mahasiswa MBKM UNS di Kecamatan 4J Karanganyar)

Karanganyar -- Tim mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang magang bertempat di Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta kembali hadir di tengah masyarakat, kali ini melalui kegiatan sosialisasi penggunaan tepung Modified Cassava Flour (Mocaf) di 4 (empat) kecamatan wilayah Karanganyar, yakni Jatiyoso, Jumantono, Jumapolo, dan Jatipuro. Kegiatan ini dilaksanakan dengan bekerjasama bersama Kokama Jatipuro, Karanganyar sebagai bagian dari upaya mengenalkan tepung mocaf kepada masyarakat dalam memanfaatkan potensi pangan lokal.

Selain mengenalkan produk lokal, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi penting mengenai pola konsumsi pangan sehat dan pemanfaatan hasil pertanian setempat khususnya wilayah 4J. Banyak ibu rumah tangga yang masih bergantung pada bahan baku tepung terigu, sehingga sosialisasi ini menjadi momen untuk membangun kesadaran bahwa kemandirian pangan dapat dimulai dari rumah, dengan mengolah hasil bumi sendiri secara kreatif dan ekonomis. Tim MBKM PKP UNS bersama KOKAMA juga memberikan informasi seputar ketahanan pangan melalui tepung mocaf, diversifikasi menu, serta cara-cara sederhana dalam mengolah bahan lokal menjadi produk bernilai tambah.

"Kami ingin menumbuhkan ketertarikan dan kesadaran masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, untuk mulai mencoba tepung mocaf dalam olahan masakan sehari-hari. Ini juga menjadi bagian dari pemberdayaan lokal melalui pengolahan produk berbasis potensi daerah," jelas Zefania, penanggungjawab kegiatan.

Kegiatan sosialisasi berlangsung secara aktif dan partisipatif. Ibu-ibu terlihat antusias mengikuti penjelasan dan praktik yang disampaikan, bahkan banyak yang mulai mengajukan pertanyaan terkait cara penggunaan, perbedaan hasil olahan, hingga tempat pembelian tepung mocaf. Beberapa peserta bahkan langsung menyatakan keinginan mereka untuk membeli tepung mocaf dan mencobanya sendiri di rumah.

"Saya baru mengetahui bahwa tepung mocaf bisa digunakan sebagai pengganti tepung terigu, dan ternyata lebih sehat. Bahkan, ada dokter yang menyarankan untuk menghindari kandungan gluten, sehingga tepung mocaf bisa menjadi alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi," ujar Ketua Pokja 2, salah satu peserta dari Kecamatan Jatipuro.

Salah satu momen yang paling menarik perhatian peserta adalah kehadiran stand dari KOKAMA yang menyediakan tepung mocaf dan olahan berbahan dasar tepung mocaf seperti tepung mocaf, eggroll, keripik singkong, keripik pare, dimsum, dan olahan lainnya yang dipamerkan secara langsung. 

"Stand ini menjadi magnet bagi para ibu-ibu PKK yang terlihat antusias untuk melihat dan membeli produk olahan tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang tertarik untuk memesan dan bahkan bertanya bagaimana cara membuatnya di rumah sehingga memantik rasa penasaran," jelas Anik, pengelola KOKAMA.

Melalui kegiatan ini, partisipasi masyarakat -- khususnya perempuan -- semakin diperkuat dalam pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lokal. Sosialisasi tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengajak peserta untuk terlibat langsung, berpendapat, dan mencoba sesuatu yang baru, sehingga proses pembelajaran berjalan dua arah dan lebih berdampak.

Tim MBKM PKP UNS berharap, ke depan penggunaan tepung mocaf dapat meluas dan menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat lokal. Dengan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, khususnya para ibu-ibu hebat, produk-produk lokal seperti tepung mocaf dan olahannya bisa menjadi kekuatan ekonomi baru di tingkat rumah tangga dan komunitas desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun