"Jika ingin kuat dan ditakuti belajarlah pada singa, namun jika ingin menjadi pemimpin yang diikuti, belajarlah pada serigala."
Kalimat di atas merupakan penggalan pepatah yang penuh makna, penuh filosofi, yang konon muncul di era Tiongkok kuno. Serigala merupakan anjing besar --juga hewan sosial-- yang memiliki karakter khas dalam bidang kepemimpinannya.
Tak ayal, simbol dari laki-laki sejati ialah, tak lain dan tak bukan, selain Serigala. Bukan Singa, bukan Harimau, bukan Buaya, apalagi Kelinci.
Saya yakin, setiap diri individu perempuan yang belum menikah pasti mengidamkan seorang pria yang menjadi suaminya kelak itu, setidaknya, memiliki sifat berikut ini; rajin bekerja, cerdas, taat, kreatif dalam cari uang, dan (tentu ini sangat penting) setia dan peduli pada pasangannya. Nah, pada seekor Serigala Jantan, sifat-sifat yang demikian itu bisa mudah kita dapati.
Tentu Anda pernah menonton siaran yang mengulik dunia hewan atau seputar dunia hewan. Bila yang sedang disorot dan disiarkan itu adalah topiknya Serigala, maka Anda bisa lihat bagaimana pola gerombolan atau kawanan Serigala saat berjalan atau bermigrasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Sangat berbeda dengan hewan-hewan lainnya.
Serigala dengan kawanannya ia kerap berjalan bersama dalam satu baris, terutama saat mereka harus melewati medan berat seperti di lokasi yang penuh lapisan salju yang tebal. Serigala terdepan, memiliki tugas menyiapkan jalan bagi kawanan di belakangnya; meratakan lapisan salju yang tebal.
Perjalanan kawanan di belakangnya pun dipermudah dengan adanya jejak yang dibuat oleh serigala terdepan tersebut. Lalu di belakangnya ada serigala paling tua dan lemah, serigala betina dan anak-anaknya. Mereka semua dikawal dari belakang oleh serigala pemimpin; paling kuat.
Serigala juga menjadi hewan yang selain buas, ia sangat sulit dijinakkan. Ini berbeda dengan Singa, yang dari tampangnya seakan ia pejantan tangguh, tapi ternyata malasan dan mudah ditaklukkan oleh manusia. Pula berbeda dengan Harimau, meski dapat label sebagai raja juta, buas tapi mudah ditaklukkan oleh manusia.
Itulah makanya, di acara-acara pertunjukan semisal Sirkus-sirkus itu tidak pernah ada hewan yang bernama Serigala. Tapi kalau Singa dan Harimau, itu jelas ada.
Ini menunjukkan kepada kita bahwa Serigala merupakan hewan yang sangat susah untuk disugesti tindak-tanduknya oleh manusia, karena ia hanya patuh pada kepemimpinan kelompoknya saja.
Di samping itu, yang menariknya dari Serigala ialah, ia termasuk hewan yang monogami; kawin dengan satu betina dan setia pada satu pasangan itu hingga akhir hayatnya. Dan mungkin, karena berkat sifat monogami inilah, serigala dapat mempertahankan keturunannya yang masih murni dari proses evolusi hingga sekarang.