Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Batik: Simfoni Identitas di Persimpangan Krisis Industri dan Warisan Budaya

2 Oktober 2025   22:06 Diperbarui: 2 Oktober 2025   22:06 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: sawitplus.co)

3. Regenerasi dan Usia Pembatik

Di Kabupaten Cirebon, misalnya, jumlah pembatik yang bekerja adalah sekitar 4.700an orang, dan mayoritas mereka berusia di atas 45 tahun. 

Tak banyak generasi muda yang tertarik menjadi pembatik tradisional karena persepsi usaha yang "berpenghasilan kecil dan tak pasti". 

4. Perbedaan Nilai Antara Batik Tulis dan Batik Cap

Waktu pengerjaan batik tulis bisa sangat lama---motif kompleks bisa memakan waktu antara beberapa bulan hingga hampir satu tahun. 

Harga batik tulis jauh lebih tinggi dibanding batik cap. Misalnya, sebuah kain batik cap bisa berkisar Rp 150.000 -- Rp 600.000, sedangkan batik tulis dengan motif rumit bisa berada di angka Rp 500.000 hingga puluhan juta rupiah tergantung kualitas dan motif. 

Antara Karya Peradaban dan Produksi Industri

Dengan data-data di atas, kita melihat adanya kontras yang tajam:

Batik sebagai Living Heritage dan Maha Karya Peradaban

Batik tulis adalah wadah warisan budaya yang tidak hanya menyimpan motif dan nilai estetika, tetapi juga filosofi, ritual, dan tradisi. Prosesnya panjang, tangan perajin menjadi medium kreatif yang menyiratkan keunikan yang tak bisa digandakan dengan cap atau printing.

Ancaman Industrialisasi: Batik Cap dan kehilangan craftmanship

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun