Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kampung Halaman Wonder Woman di Dunia Nyata

11 Juni 2020   08:04 Diperbarui: 11 Juni 2020   18:12 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para gadis Noiva do Cordeiro [facebook.com/noivadocordeiro]

[facebook.com/noivadocordeiro]
[facebook.com/noivadocordeiro]

#Bebas dari Lembaga Agama

Sampai di generasi ketiga  hidup terisolasi dari Gereja Katolik, Delia Fernandes, salah serorang cucu Maria-Francisco jatuh cinta dan menikah dengan Anisio Pareira, seorang pendeta Kristen Evangelical. Anisio turut pindah ke  Noiva do Cordeiro dan menerikan gereja di sana, Noiva do Cordeiro Evangelical Church. Dari sinilah nama kota kecil itu berasal.

Saat itu semua warga Noiva do Cordeiro mengikuti jejak Delia, memeluk agama Anisio.

Tetapi aturan dalam Kristen Evangelical yang dipimpin Anisio sangat ketat aturan-aturannya, terutama terhadap kaum perempuan.

Para perempuan tidak boleh mendengarkan musik dan menari; dilarang menggunting rambut, dilarang pakai kontrasepsi, dan harus selalu mengenakan pakaian panjang yang tertutup dari atas sampai bawah.

Ya maklumlah, banyak agama masih memadang tubuh perempuan --bukan mata dan otak lelaki-- sumber dosa itu.

Selain itu, para perempuan juga tidak didengarkan pendapatnya, baik dalam menentukan kebijakan publik (urusan kolektif warga kota) pun dalam rumah tangga.

Jangan mengeluh, Klementina!

Sudah serba dibatasi di kota sendiri, para permpuan Noiva do Cordeiro masih pula mengalami perlakuan diskriminatif bahkan perundungan oleh masyarakat luar. Mereka dituding sebagai pelacur. Yaelah, padahal sudah berkapaikan serba tertutup.

Sementara anak-anak mereka, para lelaki keturunan Nova de Cordeiro, kesulitan mendapatkan pekerjaan di kota-kota sekitar. Dampaknya, orang-orang Noiva do Cordeiro kerap mengalami kelaparan, dan tentu saja sehari-hari hidup miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun