Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Demam Berdarah dan Perayaan Kedunguan di Kampung Kami

10 Maret 2020   10:09 Diperbarui: 10 Juni 2020   00:28 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wabah DBD [ilustrasi, shutterstock via kompas.com]

Bukankah sudah beberapa tahun lalu di negara-negara luar ada percobaan merekayasa perilaku Aedes agepty, biang kerok penyakit ini?

Pada 2018 silam, Media Indonesia menerbitkan artike berita tetang percobaan di sebuah kota di Australia yang berhasil memusnahkan 80% populasi nyamuk demam berdarah di sana. Para ilmuwan mengembangkan Aedes aegepty jantan yang steril, yang tidak bisa menghamili betina-betina mereka meski sudah bobo bareng semalam suntuk. Nyamuk-nyamuk Aedes aegypti betina direkayasa agar tidak menggigit.(1)

Lha, kalau begitu, mengapa tidak membawa masuk teknologi ini ke Indonesia? Seberapa mahal sih biaya yang dibutuhkan jika dibandingkan upah yang rencananya akan dikasih ke influencer pariwisata itu?

Sungguh. Di masa seperti ini, saya tidak akan berani berjumpa dan betatap muka dengan seekor keledai. Saya malu. Seharusnya setiap lima tahun kita memilih keledai untuk memerintah kita. Setidaknya mereka bisa ajarkan kita bagaimana cara berpikir dan bernurani agar tidak terus tersungkur pada lubang yang sama.

Saya dan saudara-saudara sekampung tentu lebih bodoh dari para keledai. Sebab kamilah yang memilih pemimpin-pemimpin kami. Aiiih. Dari manakah bisa mengimpor keledai-keledai? Biarlah kelak mereka saja yang memimpin kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun