Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Saya Sudah Sepelekan PSI, Ternyata Program Perjuangan Keperempuanan Mereka Top Juga

14 Desember 2018   02:21 Diperbarui: 14 Desember 2018   09:18 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para perempuan PSI [Detik.com]

Saya berani menjamin ini bukan program populis sebab memiliki cukup banyak pengalaman dengan hal ini.

Ketika baru menempati rumah KPR, dalam sebuah rapat warga yang saya inisiatifkan untuk memperjuangkan hak konsumen atas fasilitas umum, saya mengusulkan kepada para tetangga agar selain tempat pembuangan sampah dan manajemennya, dituntut pula agar pengembang menyediakan fasilitas bangunan balai penitipan anak. Urusan operasionalnya dapat ditangani secara kolektif oleh warga, baik melalui iuran untuk menggaji pekerja profesional, atau melalu penggiliran piket di antara warga.

Tak ada yang tertarik. Mereka menganggap tuntutan itu terlalu tinggi dan belum mendesak. Padahal penghuni kompleks perumahan bersubsidi itu adalah suami-istri kelas pekerja dengan anak yang belum cukup umur untuk masuk sekolah.

Ya, begitulah.

Akhirnya saya merasa perlu berterima kasih kepada PSI sebab telah memberi contoh bagaimana sebaiknya parpol menyusun program-program perjuangannya dengan benar, bukan sekedar kata-kata hampa dan klise seperti "meningkatkan pertumbuhan ekonomi", "meningkatkan kesejahteraan rakyat," "menciptakan lapangan kerja," dan rumusan abstrak lainnya.

Sudah cukup pantaslah jika mewar merah menjadi lambang PSI sebagaimana sejumlah organisasi progresif di Eropa sedekade pasca revolusi mahasiswa 1968. Salut, Grace!

Sumber:

Tribunnews.com (12/12/2018) "Grace Natalie: PSI Akan Perjuangkan Larangan Berpoligami bagi Pejabat Publik"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun