Mohon tunggu...
Ruli
Ruli Mohon Tunggu... Lainnya - Gathering, sharing and make it happen

Penggiat pendidikan, sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dharma

15 September 2020   14:53 Diperbarui: 15 September 2020   15:22 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perputaran dalam siklus membuat ekosistem indah dan memukau tuk diresapi
Kekakuan takkan bertahan selamanya


Meski pohon cemara nyaris simetris,
bayangannya takkan berbaris sama dari pagi hingga sore


Nyatanya jalan tanah berbatu lebih sedap baunya dari jalan aspal hitam nan mulus.
Apalagi saat hujan pertama menjejakkan kakinya pada musim kemarau di atasnya


Aku berbicara tentang jalan tanah berbatu di desa pinggir hutan
Di sana jalanan tanah berbatu berhias rumput,
dan obor sederhana penuh anggun dalam cahayanya ketika malam menyambut.

Tak ada bosan menggoda ketika menyusurinya
Yang ada kagum dan penasaran hinggap pada sepasang kaki yang tak kunjung puas melangkah

Padanya terletak sakral penghuni desa
Tiap sebulan sekali ia dirawat
Keberadaanya dijaga selalu oleh kaki para penghuni desa
Ia pun dihormati sebagai urat nadi transportasi

Ahhh. . .
Akan lengkap dirinya dengan desiran air pada parit di pinggiran
Lalu sembari bayu dengan sopan menyalami kulit dan sesekali membelai rambut

Meski jarang dilalui roda yang berputar, bukan berarti dia kaku
Dialah salah satu sebab perputaran
Menjadi fasilitas tugas yang tak pernah dilepas, meski sering dihempas

Bentuknya saja tak pernah kaku
Akan berdebu dan kerikil terhampar dengan batu berserakan kala kemarau
Akan becek dan tertanam lumpur dibeberapa kubangan ketika penghujan
Indah terlihat dengan dedaunan menguning saat gugur menyambut musim kemarau

Begitulah dharma bekerja
Akan terus berputar seirama rasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun