Mohon tunggu...
Tika Zulaikha
Tika Zulaikha Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar menulis

Publikasi KKN MIT DR-XI UIN Walisongo S

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makam Desa Kalisalak Mulai Dilirik Para Peziarah

18 Februari 2021   13:27 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:42 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ziarah kubur adalah kegiatan berkunjung ke pemakaman umum atau pribadi yang dilakukan secara individu ataupun berkelompok, dengan tujuan mendoakan saudara atau keluarga yang telah meninggal dunia supaya diberikan kedudukan atau posisi yang layak di sisi Allah SWT.

Pada awal peradaban Islam, Nabi SAW melarang keras umatnya untuk ziarah kubur dikarenakan masih lemahnya iman. Beliau takut jika umatnya menjadikan kuburan sebagai suatu benda keramat, seperti meminta sesuatu kepada kuburan, sehingga akan menjatuhkan diri kepada perbuatan syirik, atau hal lain yang ditakutkan beliau seperti berziarah ke makam sambil meratap di atasnya.

Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin mantapnya akidah Islam, akhirnya kegiatan ziarah kubur diperbolehkan oleh Nabi SAW, yaitu dengan tujuan semata-mata mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita. Bila dilihat dari perspektif Islam, dalam ziarah kubur terkandung nilai-nilai yang positif seperti nilai akidah, akhlak, dan ibadah.

Selain itu, juga bisa membuat pelakunya semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT., semakin yakin dan kuat keimanannya untuk mencari amal sebanyak mungkin menghadapi kematian. Kegiatan ini juga dapat mempererat tali silaturrahim di antara sesama muslim. 

Di negara kita Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Kegiatan ziarah kubur dijadikan agenda rutinan. Dalam lingkup kecil (keluarga) biasanya ziarah dilaksanakan satu minggu sekali, umumnya pada kamis sore. Selain menziarahi keluarga dan tokoh - tokoh di daerah setempat, masyarakat juga menziarahi ulama, kiai, ataupun tokoh di luar daerahnya. Bahkan menjadi tren pada masa kini. Salah satu contohnya adalah masyarakat di kabupaten Batang. 

Kabupaten Batang mempunyai beberapa makam wali dan ulama' yang biasa dikunjungi para peziarah, antara lain makam Syekh Maulana Magribi di Desa Wonobodro dan petilasan makam Syekh Maulana Magribi di Desa Ujungnegoro. Tempat tersebut merupakan salah satu makam tertua di daerah kabupaten Batang. Banyak peziarah yang berdatangan dari dalam maupun luar kabupaten Batang.

Selain Wonobodro dan Ujungnegoro, di daerah Batang juga ada makam yang sekarang sering didatangi oleh para peziarah, yaitu makam Habib Umar Bin Yahya. Habib Umar bin Yahya merupakan salah satu kakek buyut dari maualana Habib Luthfi bin Yahya. Makam tersebut terletak di sebelah masjid Nurul Karomah dukuh Kalibening, desa Kalisalak, kecamatan Limpung. 

Berbicara tentang makam Habib Umar Bin Yahya di desa Kalisalak, belum lama ini Pemerintah desa setempat melakukan renovasi. Selain itu, ada penambahan fasilitas tujuannya agar peziarah nyaman. Awalnya, makam ini memang tidak begitu familiar. Akan tetapi, saat ini semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk berkunjung dan berdoa disana. Tidak hanya itu, setiap tahunnya rutin diselenggarakan Haul akbar tepatnya pada bulan Rabiul Akhir. Dihadiri langsung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya, tidak sedikit pula masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Bagaimana dengan pengelolaannya?

Pemerintah desa Kalisalak melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan fasilitas di sekitar makam. Lokasinya strategis, bersebelahan dengan masjid, tersedia area parkir, dekat dengan jalan raya. Hal tersebut memudahkan masyarakat yang ingin berkunjung untuk ziarah. 

Pemerintah desa bersama pemerintah daerah setempat harus lebih serius dalam pengelolaan makam tersebut. Tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun berikutnya makam Habib Umar bin Yahya ini semakin dikenal oleh masyarakat luas seperti Wonobodro dan Ujungnegoro. Alangkah lebih baik lagi jika pemerintah setempat turut menyebarkan informasi. Semakin banyak yang berkunjung maka wacana tentang 'Desa Wisata Religi' dapat terealiasasi. Yang nantinya dapat memberikan dampak positif untuk desa maupun masyarakat sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun