Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berhenti Berharap

7 Mei 2023   22:02 Diperbarui: 8 Mei 2023   00:40 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku akan berhenti bercerita, 

tentang senyum yang dulu lalu lalang 

Tentang sapa yang selalu merekah

Pun perihal rasa yang pernah dituangkan dalam kepalaku. 

Kini...

Kau bukan lagi debar yang merona 

Yang ada hanyalah  degup yang semakin tersamar, 

Aku akan berhenti berharap datangnya semua embusan angin itu. 

Kini semua telah pergi menjadi tiada. 

Tak ada lagi tanah lapang yang menerima salammu pun menyambut sentummu. Kutenggelamkan semuanya di palung samudera yang paling dalam, bersama semua gulungan karang abu, menghempas kerak-kerak luka yang tersisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun