Aku akan berhenti bercerita,Â
tentang senyum yang dulu lalu lalangÂ
Tentang sapa yang selalu merekah
Pun perihal rasa yang pernah dituangkan dalam kepalaku.Â
Kini...
Kau bukan lagi debar yang meronaÂ
Yang ada hanyalah  degup yang semakin tersamar,Â
Aku akan berhenti berharap datangnya semua embusan angin itu.Â
Kini semua telah pergi menjadi tiada.Â
Tak ada lagi tanah lapang yang menerima salammu pun menyambut sentummu. Kutenggelamkan semuanya di palung samudera yang paling dalam, bersama semua gulungan karang abu, menghempas kerak-kerak luka yang tersisa.