Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ronde Malam (Cerbung Bagian 1)

5 Juli 2020   09:58 Diperbarui: 5 Juli 2020   10:09 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dari indokaskus.blogspot.com

"Pertanyaannya belum dijawab, Mbok."

"Iya, Mbok kangen ngobrol dengan kamu", lirih si Mbok, menghentikan pijatan.

Kembali, Wiwik membalikkan tubuh lagi. Si Mbok juga membiarkan daster putrinya tersingkap ngga karuan. 

"Bohong lah, kalau karena kangen...", seru Wiwik, rada bergairah. 

Si Mbok turun dari dipan, mematikan kompor.

"Aku semakin tua Wik..", timpal si Mbok duduk di kursi, berseberangan, menatap Wiwik tajam. 

"Aku juga ngga tega meninggalkanmu, Mbok..."

Sejenak senyap tidak ada yang bersuara. Wiwik ganti menatap si Mbok dengan tajam. Si Mbok menatap jauh di balik pintu belakang. 

"Doakan aku ya Mbok untuk tidak bosan dengan pekerjaan ini. Aku senang kok Mbok...", ucap Wiwik kembali membuka pembicaraan. 

"Terus, gimana kelanjutannya dengan kang Sapar, Wik...", tanya si Mbok. 

Perempuan yang ditanya terlihat sedikit terkejut. Cepat-cepat ia balikkan tubuhnya membelakangi si Mbok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun