Peran Migas dalam Keberlanjutan Energi Nasional
1. Pemenuhan Kebutuhan Energi Domestik
Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi utama di Indonesia. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), hingga tahun 2025 pun migas diproyeksikan masih menyumbang lebih dari 50% dari total bauran energi nasional.
Gas alam secara khusus menjadi andalan untuk pembangkit listrik, industri, serta sebagai bahan bakar alternatif (BBG). Dengan adanya kebijakan konversi energi, gas alam dipromosikan sebagai energi transisi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan batubara atau minyak.
2. Infrastruktur Energi Nasional
Pengembangan infrastruktur migas seperti kilang, jaringan pipa gas, dan terminal LNG sangat penting untuk menjamin ketahanan energi. Pemerintah melalui proyek strategis nasional (PSN) mendorong pembangunan infrastruktur gas demi meningkatkan akses energi yang merata dan terjangkau.
Sebagai contoh, program jaringan gas kota (jargas) bertujuan untuk menyediakan energi bersih dan murah langsung ke rumah tangga di berbagai daerah, mengurangi ketergantungan terhadap LPG bersubsidi.
Tantangan Sektor Migas di Indonesia
1. Penurunan Produksi dan Cadangan
Produksi migas Indonesia cenderung menurun dalam satu dekade terakhir, sementara kebutuhan energi terus meningkat. Banyak lapangan minyak dan gas yang sudah mature (tua), sehingga diperlukan teknologi enhanced oil recovery (EOR) dan eksplorasi wilayah-wilayah baru yang lebih menantang.Kegiatan eksplorasi pun tidak selalu menjanjikan hasil langsung. Tingginya risiko investasi dan ketidakpastian geologi menjadi kendala dalam menarik investor ke sektor hulu migas.
2. Regulasi dan Iklim Investasi