Beberapa tahun terakhir ilmu terapan lebih diminati di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dimana kebutuhan industri yaitu lulusan yang langsung siap kerja dan siap memasuki dunia kerja dengan baik. Fenomena ini menunjukkan perubahan pola pikir masyarakat yang ini semakin menyadari pentingnya keterampilan praktis sebagai bekal utama menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Dimana ilmu terapan lebih banyak dalam hal praktik sehingga siap untuk memasuki dunia kerja dibandingkan dengan jurusan ilmu terapan.
Ilmu terapan berbeda dengan ilmu murni. Ilmu murni lebih banyak menitikberatkan pada penerapan teori dalam situasi nyata. Ilmu murni dirancang untuk menghasilkan penelitian penemuan teori baru. Sedangkan pada ilmu terapan dirancang untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan teknis dan keahlian spesifik yang sesuai dengan kebutuhan industri. Tak heran pula jika ilmu terapan kini menjadi incaran berbagai perusahaan, baik di sektor manufaktur, teknologi, maupun jasa. Hal ini karena ilmu terapan lebih banyak mempelajari tentang praktik di dunia nyata dan di dunia industri sehingga sangat mudah untuk menyesuaikan diri dilingkungan kerja.
Berdasarkan data kementrian Pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (Kemendikbudristek), jumlah mahasiswa yang memilih Pendidikan vokasi dan terapan meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir. Tren ini di dorong oleh kebutuhan dunia industri terhadap tenaga kerja yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga terampil dalam praktik lapangan. Pendidikan vokasi hadir untuk memperbaiki dan menjembatani kesenjangan hal ini melalui pendekatan praktis serta berbasis industri.
Salah satu jurusan ilmu terapan yang siap memasuki dunia industri adalah jurusan Analisis Kimia. Analisis kimia di didik untuk siap memasuki dunia kerja dengan mengasah keterampilan di berbagai kegiatan analisis laboratorium, baik dibidang kesehatan, lingkungan, penelitian dan dibidang industri. Mahasiswa jurusan analisis kimia tidak hanya mempelajari teori dasar kimia, namun juga dilatih untuk menguasai keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam dunia industry modern, seperti pengujian kualitas bahan, control mutu suatu produk, dan analisis sampel menggunakan instrumen.
Proses pembelajaran di jurusan Analisis Kimia umumnya berfokus pada kegiatan praktikum intensif yang dilakukan di laboratorium. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa terbiasa menggunakan berbagai alat analisis seperti spektrofotometer, kromatografi, dan titrasi otomatis yang biasa digunakan di industri. Selain itu, mahasiswa juga diajarkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium serta standar mutu internasional yang berlaku di dunia industri, sehingga mereka memiliki kesiapan profesional sejak masih di bangku kuliah. Keunggulan lain dari jurusan ini adalah adanya kerja sama dengan berbagai lembaga industri dan laboratorium pengujian. Melalui program magang atau praktik kerja lapangan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung ke dunia kerja dan memahami bagaimana teori yang dipelajari diterapkan dalam sistem industri sebenarnya. Pengalaman ini menjadi bekal berharga yang memperkuat kemampuan adaptasi dan meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja.
Tidak heran jika lulusan Analisis Kimia banyak dibutuhkan di berbagai sektor, mulai dari industri farmasi, makanan dan minuman, pertambangan, hingga lingkungan. Mereka berperan penting dalam menjaga mutu produk dan memastikan keamanan bahan yang digunakan. Dengan kompetensi yang terasah melalui praktik dan pengalaman lapangan, lulusan Analisis Kimia menjadi contoh nyata dari profil sumber daya manusia ilmu terapan yang siap bersaing dan berkontribusi langsung di dunia industri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI