Mohon tunggu...
Tiara S.A
Tiara S.A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penyuka Warna Maroon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perdebatan tentang Gap Year: Apakah Mempengaruhi Niat Kuliah Seseorang

30 Juli 2023   12:45 Diperbarui: 22 September 2023   12:39 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gap year atau tahun sabbatical, telah menjadi pilihan populer bagi para siswa. Topik perdebatan gap year muncul di kalangan para akademisi dan orang tua selama bertahun-tahun. Istilah ini mengarah pada periode waktu antara menyelesaikan sekolah menengah atas dan memulai studi perguruan tinggi, di mana seorang siswa memutuskan untuk tidak langsung melanjutkan pendidikan tinggi dan memilih untuk melakukan kegiatan lain, seperti bekerja, melakukan hobi yang disuka, atau berkontribusi dalam program organisasi masyarakat.

Meskipun gap year memberikan pengalaman baru dan memicu pertumbuhan pribadi, banyak orang mengangkat isu tentang bagaimana gap year dapat mempengaruhi niat seseorang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Artikel ini akan mengeksplorasi perdebatan seputar gap year dan apakah itu benar-benar mempengaruhi niat kuliah seseorang.

Beberapa berpendapat bahwa mengambil gap year dapat menyebabkan siswa kehilangan fokus dan motivasi untuk kuliah. Mereka mungkin menjadi nyaman dengan gaya hidup mereka saat ini dan tidak ingin kembali ke lingkungan akademik. Selain itu, mengambil waktu dari sekolah dapat membuat mereka lupa tentang keterampilan dan pengetahuan akademik penting, membuat sulit untuk beradaptasi kembali ke lingkungan kuliah.

Di sisi lain, para pendukung gap year berpendapat bahwa mengambil istirahat dari akademik sebenarnya dapat meningkatkan motivasi siswa untuk kuliah. Dengan mengalami budaya dan gaya hidup yang berbeda, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tujuan dan aspirasi mereka. Bahkan, mereka mungkin menemukan hasrat atau minat yang ingin mereka kejar di kuliah.

Meskipun tidak ada jawaban yang jelas tentang apakah mengambil gap year mempengaruhi niat seseorang untuk kuliah, penting bagi siswa untuk menimbang pro dan kontra sebelum membuat keputusan. Pada akhirnya, keputusan untuk mengambil gap year atau tidak ada di tangan individu untuk menentukan apa yang terbaik untuk tujuan pribadi dan akademik mereka.

Pro

Meningkatkan Pengalaman Hidup

Mengambil gap year dapat memberikan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi dunia di luar lingkungan akademik. Ini dapat memberikan pengalaman hidup yang sangat berharga yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang sebagai individu. Siswa dapat belajar bahasa asing, mengenal budaya baru, dan memperoleh keterampilan yang tidak dapat mereka peroleh di dalam kelas.

Menemukan Passion

Mengambil gap year dapat memberikan siswa kesempatan untuk menemukan minat atau hasrat baru yang dapat mereka kejar di kuliah. Dalam situasi yang lebih terstruktur seperti program magang, siswa dapat mencoba berbagai bidang pekerjaan dan memperoleh pengalaman yang akan membantu mereka menentukan jalur karir yang tepat.

Meningkatkan Keterampilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun