Tiara Nashalya, Ayub Manggala Putra
Di era modern ini, radiasi sering digunakan dalam penanganan radioterapi untuk kanker. Radioterapi menggunakan radiasi pengion untuk menghancurkan sel-sel kanker secara efektif tanpa perlu pembedahan atau pengangkatan organ yang terdampak. Paparan radiasi ini juga berpotensi menimbulkan efek samping, baik pada pasien maupun pekerja radiasi. Oleh karena itu, dibutuhkan petugas yang khusus untuk menangani pengendalian paparan radiasi ini, yaitu Petugas Proteksi Radiasi (PPR). Â Â
Proteksi radiasi merupakan upaya menjaga diri dan lingkungan dari bahaya radiasi. Proteksi radiasi ini meliputi pengendalian untuk meminimalkan dan mengurangi dampak akibat paparan radiasi. Dalam dunia proteksi radiasi, prinsip internasional ALARA (As Low As Reasonably Achievable) menjadi dasar utama dalam mengendalikan paparan. Prinsipnya meliputi justifikasi (manfaat harus lebih besar dibandingkan risikonya). Optimisasi (radiasi yang digunakan harus seminimal mungkin). Dan Limitasi (paparan radiasinya harus di bawah batas yang telah ditetapkan).Â
PPR memiliki peran penting dalam pelayanan ini. Mereka bertugas memantau dosis radiasi yang diterima selama proses radioterapi berjalan. Selain itu, memastikan peralatan yang digunakan berfungsi secara baik dan sudah dikalibrasi. Dalam pelayanan ini, PPR wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD). Biasanya terbuat dari bahan timbal (Pb) meliputi apron tubuh, gonad, tiroid, sarung tangan dan kacamata. Penggunaan APD harus tepat agar meminimalkan risiko paparan radiasi yang berbahaya.Â
PPR bertanggung jawab dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada tenaga medis. Pengecekan secara berskala pada area radioterapi juga bertujuan untuk mengurangi risiko paparan radiasi. Jika terjadi paparan yang melebihi batas aman, PPR harus segera melakukan evaluasi dan mengambil tindakan lebih lanjut. Koordinasi antara PPR dan tenaga medis lainnya sangat penting dalam memastikan keselamatan dalam pelayanan radioterapi ini. Dengan itu, PPR menjadi kunci utama dalam mengelola risiko radiasi dan menjaga kualitas pelayanan radioterapi secara aman.Â
Dengan pengendalian dosis radiasi dan penerapan prinsip ALARA, PPR menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas pelayanan radioterapi. Mereka tidak hanya melindungi dari bahaya radiasi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pasien selama menjalani terapi. Oleh karena itu, pengembangan dan dukungan terhadap PPR harus ditingkatkan agar pelayanan berjalan secara optimal dan aman sesuai standar keselamatan yang telah ditetapkan. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI