Mohon tunggu...
TIARA KUMASTUTI
TIARA KUMASTUTI Mohon Tunggu... Lainnya - 🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

hello!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pentingkah Peran Militer dalam Menangani Maraknya Aksi Terorisme di Indonesia

20 Oktober 2020   16:33 Diperbarui: 20 Oktober 2020   17:35 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa Sih Terorisme Itu ?

Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya terorisme. Pasalnya, serangan terorisme di Indonesia memang sangat sering terjadi, bahkan setiap tahun selalu ada serangan terorisme yang dilakukan oleh kelompok teroris di Indonesia. Lalu, apa sih terorisme itu ?

Terorisme adalah tindakan yang dilakukan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut, menimbulkan korban jiwa yang bersifat massal, dan menimbulkan kerusakan, kehancuran bahkan kematian terhadap objek, lingkungan, dan fasilitas umum dengan bermotifkan ideologi, politik, agama, dan lain sebagainya.

Dari pengertian terorisme di atas, sudah terlihat jelas bahwasanya terorisme merupakan tindakan yang salah dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari latar belakang individu atau kelompok aksi terorisme tersebut.

Lalu, Apa yang Dimaksud dengan Militer ?

Militer merupakan kekuatan angkatan perang dari suatu negara yang diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Padanan kata lain dari militer adalah tentara atau angkatan bersenjata. Sedangkan tentara atau angkatan bersenjata di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan TNI atau Tentara Nasional Indonesia.

Maraknya Serangan Terorisme di Indonesia

Tragedi serangan terorisme di Indonesia dari tahun ke tahun semakin marak terjadi, bahkan setiap tahun selalu ada aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Berikut adalah tragedi serangan terorisme yang pernah terjadi di Indonesia :

28 Maret 1981, sebuah penerbangan maskapai dari Palembang ke Medan dibajak oleh lima orang teroris yang menyamar sebagai penumpang dengan bersenjatakan senapan mesin dan granat. Akibat dari insiden tersebut 1 kru pesawat tewas; 1 tentara komando tewas; dan 3 anggota teroris tewas.

 21 Januari 1985, ledakan bom di Candi Borobudur yang disebabkan oleh serangan terorisme bermotifkan "jihad".

Pada sepanjang tahun 2000 terjadi 4 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya : 

  • 1 Agustus 2000, sebuah bom meledak di Menteng, Jakarta Pusat yang mengakibatkan 2 orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka.
  • 27 Agustus 2000, ledakan granat di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta.
  • 13 September 2000, ledakan di lantai parkir P2 gedung Bursa Efek Jakarta. Akibat dari insiden tersebut 10 orang tewas dan 90 orang lainnya luka-luka, serta kerugian material berupa 104 mobil rusak berat dan 57 mobil rusak ringan.
  • 24 Desember 2000, ledakan bom pada malam natal di beberapa kota di Indonesia. Akibat dari insiden tersebut 16 orang tewas dan 96 orang lainnya luka-luka, serta kerugian material berupa 37 mobil rusak.

Pada sepanjang tahun 2001 terjadi 4 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 22 Juli 2001, ledakan bom yang terjadi di Gereja Santa Anna di Jakarta mengakibatkan 5 orang tewas.
  • 23 September 2001, ledakan bom yang terjadi di Plaza Atrium Senen Jakarta.
  • 12 Oktober 2001, ledakan bom yang terjadi di restoran KFC di Makassar.
  • 6 November 2001, ledakan bom yang terjadi di halaman sekolah Australian International School (AIS) di Jakarta.

Pada sepanjang tahun 2002 terjadi 3 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 1 Januari 2002, ledakan granat di depan rumah makan di Jakarta mengakibatkan 1 orang tewas. Pada saat bersamaan, ledakan bom terjadi di beberapa gereja di Palu, Sulawesi Tengah.
  • 12 Oktober 2002, ledakan bom Bali yang mengakibatkan 202 orang tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Pada saat bersamaan, ledakan bom juga terjadi di Manado, Sulawesi Utara.
  • 5 Desember 2002, ledakan bom restoran McDonald's yang mengakibatkan 3 orang tewas dan 11 luka-luka.

Pada sepanjang tahun 2003 terjadi 3 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 3 Februari 2003, ledakan bom di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta.
  • 27 April 2003, ledakan bom di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengakibatkan 2 orang luka berat dan 8 orang luka ringan.
  • 5 Agustus 2003, sebuah bom meledak di Hotel JW Marriott yang mengakibatkan 11 orang meninggal dan ratusan orang lainnya luka-luka.

Pada sepanjang tahun 2004 terjadi 3 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 10 Januari 2004, ledakan bom di Palopo yang mengakibatkan 4 orang tewas.
  • 9 September 2004, sebuah bom meledak di depan gedung Kedutaan Besar Australia yang mengakibatkan 5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
  • 12 Desember 2004, sebuah bom meledak di Palu, Sulawesi Tengah.

Pada sepanjang tahun 2005 terjadi 5 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 21 Maret 2005, ledakan bom di Ambon.
  • 28 Mei 2005, ledakan bom di Tentena yang mengakibatkan 22 orang tewas.
  • 8 Juni 2005, ledakan bom Pamulang, Tangerang.
  • 1 Oktober 2005, ledakan bom di Bali yang mengakibatkan 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka.

31 Desember 2005, ledakan bom di Pasar Palu, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan 8 orang tewas dan 45 orang lainnya luka-luka.

17 Juli 2009, ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di Jakarta yang terjadi secara bersamaan.

Pada sepanjang tahun 2011 terjadi 3 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 15 April 2011, ledakan bom bunuh diri di Masjid Polres Cirebon.
  • 22 April 2011, rencana pengeboman di Gading Serpong yang berhasil digagalkan.
  • 25 September 2011, ledakan bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah.

19 Agustus 2012, ledakan granat di Solo, Jawa Tengah.

9 Juni 2013, ledakan bom di Masjid Polres Poso, Sulawesi Tengah.

Pada sepanjang tahun 2016 terjadi 5 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 14 Januari 2016, ledakan bom dan baku tembak di Plaza Sarinah, Jakarta Pusat.
  • 5 Juli 2016, ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Surakarta, Jawa Tengah.
  • 28 Agustus 2016, ledakan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara.
  • 13 November 2016, ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur.
  • 14 November 2016, ledakan bom di Cihara Budi Dharma, Kalimantan Barat.

Pada sepanjang tahun 2017 terjadi 2 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 24 Mei 2017, ledakan bom panci di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
  • 27 Februari 2017, ledakan bom di Taman Pandawa, Bandung.

Pada sepanjang tahun 2018 terjadi 4 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • 8 Mei 2018, penyanderaan anggota densus 88 selama 36 jam oleh 156 napi teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Akibat dari insiden tersebut 5 perwira Polri tewas; 1 napi teroris tewas; dan 4 perwira Polri luka-luka
  • 13 Mei 2018, ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur yang mengakibatkan 15 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka. Lalu, pada malam hari terjadi pengeboman di Sidoarjo, Jawa Timur
  • 14 Mei 2018, ledakan bom di Polres Surabaya, Jawa Timur. Pelaku pengeboman merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
  • 16 Mei 2018, kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) melakukan serangan terhadap Polda Riau. Akibat dari insiden tersebut 2 orang polisi tewas; 2 jurnalis luka-luka; dan 4 orang teroris tewas.

Pada sepanjang tahun 2019 terjadi 4 serangan terorisme di Indonesia, diantaranya :

  • Juni 2019, terjadi pembunuhan terhadap ayah dan anak di Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
  • 10 Oktober 2019, terjadi penusukan terhadap Jenderal TNI H. Wiranto yang dilakukan oleh anggota kelompok teroris Jama'ah Anshorud Daulah (JAD).
  • 13 November 2019, ledakan bom bunuh diri yg terjadi di Medan, Sumatera Utara mengakibatkan 1 orang tewas dan 2 orang terluka.
  • 13 Desember 2019, terjadi penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota kelompok teroris di Poso, Sulawesi Selatan.

Maraknya serangan terorisme yang terjadi di Indonesia bagaimanapun juga tidak dapat dibenarkan dari sisi manapun, meskipun individu atau kelompok teroris tersebut memiliki latar belakang dan tujuan tertentu dalam melakukan aksinya.

Lalu, Apa Sih Penyebab Maraknya Serangan Terorisme di Indonesia ?

Maraknya serangan terorisme yang terjadi di Indonesia menimbulkan kerusakan dan kehancuran tidak hanya bagi korban, tetapi juga berdampak terhadap persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Maraknya serangan terorisme yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari 3 hal, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Kebijakan pemerintah dan hukum yang berlaku di Indonesia cenderung dirasa kurang adil bagi sebagian masyarakat. Hal itu dapat menjadi faktor pendorong masyarakat dalam melakukan pemberontakan melalui kelompok-kelompok teroris di Indonesia.
  • Indonesia merupakan negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Hal itu berdampak terhadap tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia yang masih terbilang rendah. Rendahnya pengetahuan dan pola pikir masyarakat membuat mereka mudah terbujuk dan terjerumus untuk bergabung ke dalam kelompok teroris yang ada di Indonesia.
  • Keterlibatan kelompok teroris Internasional pun menjadi faktor penyebab maraknya serangan terorisme di Indonesia. Pasalnya, kelompok teroris Internasional sangat gencar dalam memberikan dukungan berupa pasokan persenjataan, dan juga dana bagi kelompok teroris yang ada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun