Salam hai tuan hutan....
Tadi ketika aku melihatmu dari kejauhan
Aku begitu terpesona oleh pikat hijaumu yang punya magnet
Mataku tak berhenti berkeliling memantau keanggunan tubuhmu yang segar
  Tetiba, mataku terpelongo melihat alur putih kekuningan di jantungmu
  Kuamati dengan lebih tajam tuk dapatkan kepuasaan imajinasi
  Daku tersentak ada siksaan yang tengah kaurasakan
 Â
Urat-uratmu bak dipotongÂ
Tangan-tangan jahil mencabuti syarafmu
Mesin-mesin canggih menggerogoti tubuhmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!