Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seni Itu Ibunya Kreatifitas

28 Juli 2017   12:00 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:07 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap anak memiliki potensi, melalui kegiatan menggambar potensi-potensi yang dimilikinya secara perlahan akan keluar. Apakah kemampuan berimajinasi, berkreasi, mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikiran, jiwa estetika, dan lain sebagainya. Secara khusus untuk kreatifitas, bahwa dengan menggambar adalah sarana untuk mencipta sebuah ide dan gagasan yang baru, dengan menggambar maka kemampuan kreatifitas pun akan terasah.

Dari keempat hal tersebut, saya melihat bahwa dalam diri anak saya semakin terlihat kemampuannya mengelola emosinya, dan ketika ada permasalahan dengan teman-teman disekolahnya, dia langsung memiliki "pelarian" untuk menenangkan dirinya, yakni menggambar. Artinya, dia mampu menyalurkan emosi ke  arah yang positif.

Kemudian kemapuannya berkreasi ternyata lumayan baik, terkadang saya melihat bahwa dia sering memanfaatkan mainan lamanya menjadi sesuatu yang menarik setelah dimodifikasi. Serta yang terpenting, bisa mengalihkan perhatiannya dari bermain game dan gadget kepada kegiatan lain yang lebih mendidik.

Disamping hal-hal yang telah saya sebutkan di atas, ada hal lain yang terpenting dan lebih menarik sebagai alasan saya tetap mendukung anak saya untuk berlatih menggambar. Bahwa anak saya tersebut ternyata sangat berbeda era yang dihadapi dengan era kehidupan yang saya hadapi sebagai orangtuanya .

Kita harus akui bahwa generasi sekarang, Generasi Millenial (Gen-Y) dan Generasi Post Millenial (Gen-Z) adalah generasi yang sangat berbeda tantangannya dengan generasi terdahulu. Ketika mereka hidup di era digital seperti sekarang, mereka harus siap menghadapi kecepatan perubahan dan kompetisi yang semakin ketat.

Unsur kreatifitas sangat jelas terlihat peranannya. Untuk itu generasi sekarang harus difasilitasi dengan kemampuan berkreasi. Dengan modal belajar kognitif (akademis) yang banyak berteori saja, tentu tidak akan mampu untuk mewujudkan dan menjawab tantangan yang mereka hadapi.

Oleh karena itu, kemampuan psikomotoriknya harus diasah untuk mengimbangi hal-hal yang berbau kognitif. Salah satu dari unsur psikomotor tersebut adalah seni (menggambar). Dengan seni, tentunya akan mampu menggali dan meningkatkan kemampuan berpikirnya untuk mengembangkan imajinasi dan kreatifitasnya. Bisa dibilang bahwa seni adalah ibu dari kreatifitas tersebut. 

Pertanyaan pentingnya, sudah kita fasilitasi anak kita untuk mendukung kemampuan seninya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun