Dari Rantau Kuucapkan "Minal Aidin Walfaidzin"

Buat keluarga, teman, rekan kerja, dan siapa saja yang membaca ucapan ini. 

Akhirnya kita semua sampai ke "Hari Kemenangan" setelah sebulan penuh berjuang melawan hawa nafsu dari hal-hal yang dilarang agama sehingga pada hari ini kita benar-benar kembali suci sebagaimana janji Allah bahwa menggapai fase 10 hari terakhir orang yang berpuasa akan mendapat pengampunan atas segala dosa dan juga pembebasan dari azab api neraka. 

Tentunya selama Ramadan kita sudah berusaha meningkatkan volume ibada serta kepekaan kita kepada masalah sosial. Kiranya di hari yang suci ini dapat kita saling memaafkan atas apa yang selama ini tidak berkenan, tentu akan menambah afdhal ibada Ramadan dan keciaan di hari spesial ini.

***

Tahun ini aku tidak mudik ke Lombok dan Sumbawa, aku memilih tetap dengan aktivitas sehari-hari di Negeri Jiran. Ada keingin untuk merasakan dari jauh semua kerinduan akan kenangan masa kecil di kampung halamanku "Seloto" dengan segala cerita Ramadan dan hari lebaran yang menyenangkan.

Kalian, sahabat handai dan sanak family di sana yang selalu kurindukan, akan bertambah tebal kenangan itu saat merasakannya dari jauh. Kuberusaha merasakan yang jauh itu seolah-olah dekat yang tak ubahnya dengan diriku yang mudik merentasi lorong-lorong waktu.

Setelah sebulan penuh kujalani aktivitas kerja dan kegiatan ibadah siang dan malam, maka tibalah di penghujung bulan suci Ramadan 1439 Hijriyah. Akhirnya dari rantau kuucapkan: 

"Ied Mubarok"

Minal Aidin Walfaidzin

Maaf lahir dan batin.

Semoga kita semua bisa bertemu kembali dengan Ramadan tahun depan dan dapat berkumpul bersama untuk membuat cerita dan kenangan baru yang lebih indah.

Sekadar berbagi, penyambung silaturrahmi.

Kuala Lumpur, 14062018