Mohon tunggu...
thrio haryanto
thrio haryanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Penikmat Kopi Nusantara

Menyukai kopi tubruk dan menikmati Srimulat. Pelaku industri digital. Pembaca sastra, filsafat, dan segala sesuatu yang merangsang akalku. Penulis buku Srimulatism: Selamatkan Indonesia dengan Tawa (Noura Book Publishing, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Lelaki yang Lahir pada Hari Kematiannya

19 Mei 2018   22:32 Diperbarui: 19 Mei 2018   23:55 3150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Ketika kubuka mataku, aku menemukan diriku berada dalam terang cahaya yang menyilaukan. Kulihat seorang wanita terkulai, seorang berpakaian putih, yang tak kukenali, berdiri memegang tubuhku, dan beberapa orang lagi, yang juga belum kukenal, menyaksikanku dengan senyuman. Aku sontak menangis ketika tak kulihat saudaraku di antara mereka.

Tangisku makin meninggi manakala kulihat saudaraku keluar belakangan dalam keadaan diam, hanya segumpal daging tanpa nyawa. Kau benar, saudaraku, pusaran air danau itu telah memisahkan kita. Dan aku benar-benar menangis sejadinya.

Namun kesedihanku tak berlangsung lama. Sekali lagi, kau benar, saudaraku, aku menemukan dunia baru. Dunia penuh warna dan cahaya. Warna dan cahaya. Oh, lihatlah, warna dan cahaya itu berpendaran mengajakku bermain. Aku mengejarnya semauku, sesukaku. Kau benar, saudaraku, dunia ini sungguh mengasyikkan.

***

@thriologi

Bintaro, 19 Mei 2018
Ditulis di kedai Lakukopi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun