Ibu Lina tertawa ketika saya menanyakan arti nama produknya. "Suami saya kasih nama anak kami: Dewantara Master. Biar jadi orang besar, katanya. Nah, karena suami saya dipanggil Pak Master di kampung, ya sudah... usaha ini saya kasih nama Master Lemon."
Â
Kini, dari rumah produksi sederhananya di Lembang, Master Lemon memproduksi 600 hingga 2000 botol per hari. Tiga karyawan di rumah, tiga karyawan di kebun, dan 50 petani binaan suaminya ikut terlibat. Produknya sudah menyebar ke Bekasi, Cirebon, Jakarta, dan bahkan punya pelanggan tetap tiap minggu.
Â
Pandemi sempat membuat segalanya berubah. Orang-orang berbondong-bondong mencari vitamin dan minuman sehat. Produk lemon Ibu Lina jadi primadona yang diincar oleh banyak orang. Di masa Covid 19 Ibu Lina sempat kewalahan oleh besarnya permintaan pesanan dan pengiriman, dan justru di masa itulah, kepercayaan pelanggan pada minuman Lemon Ibu Lina terbentuk.
Â
Apa kisah unik yang pernah Ibu Lina Lalui?
Â
"Saya pernah gagal produksi, rasanya pahit. Tapi ada yang bilang, justru itu sari lemon paling murni," katanya. Ia tak menyangka, kegagalan kecil itu justru membuatnya mengerti adanya pasar baru dan bertambahnya pelanggan.
Â