"Saya butuh lebih dari sekadar semangat," ujar Ibu Lina
Â
Tahun 2022, titik balik itu datang. Â Lina mulai kebingungan ketika pesanan mulai berdatangan dengan modal yang kurang. Botol baru mahal, dan produksi lemon terhalang oleh beberapa kondisi cuaca dan faktor alam lainnya. Sementara pelanggan mulai komplain soal keterlambatan kiriman.
Â
Lalu datanglah tim lapangan dari Amartha, perusahaan teknologi keuangan digital yang membawa sistem pembiayaan mikro ke pelosok desa. kan sekadar pinjaman, tapi pendampingan, kelompok usaha, dan rasa percaya bagi UMKM rintisan yang membutuhkan sokongan dana.
Â
"Waktu itu saya deg-degan," kenangnya. "Tapi ternyata... ini bukan pinjaman modal usaha biasa. Ini support system bagi saya."
Â
Bersama sembilan perempuan lain di desanya, Ibu Lina membentuk kelompok tanggung renteng. Meski mereka memiliki usaha dengan bidang yang berbeda. Mereka saling percaya, saling dukung, dan saling memastikan satu sama lain bisa bertanggung jawab atas dana yang dipinjamkan.
Â