Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Etnis dan Agama dalam Kajian Hubungan Internasional

16 Oktober 2023   03:10 Diperbarui: 16 Oktober 2023   07:09 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik Etnis dan Agama yang memicu Pertempuran Bersenjata (Image Source: aa.com)

Dalam dunia yang semakin terkoneksi melalui semua fitur digital yang dapat dengan mudah kita nikmati, konflik etnis dan agama telah menjadi salah satu tantangan paling sulit diselesaikan dalam hubungan internasional. Keberagaman budaya dan agama telah lama menjadi bagian integral dari identitas manusia, namun juga sering menjadi sumber ketegangan dan konflik. Artikel ini akan menjelajahi konsep konflik etnis dan agama dalam kerangka kerja hubungan internasional, menawarkan pemahaman mendalam tentang kompleksitas permasalahan ini.

Konflik etnis merujuk pada benturan yang melibatkan kelompok-kelompok dengan identitas budaya, bahasa, dan latar belakang sejarah yang berbeda. 

Konflik etnis sering kali berpusat pada persaingan atas sumber daya, status, atau hak-hak politik. Kegelisahan etnis dapat muncul di tingkat lokal atau nasional dan bahkan menyebar menjadi konflik internasional yang lebih luas. Di sisi lain, Konflk agama yang juga melibatkan ketegangan atau kekerasan yang muncul dari perbedaan keyakinan agama atau pandangan keagamaan. 

Konflik semacam itu dapat timbul antara kelompok-kelompok yang mewakili agama yang berbeda atau dalam konteks internal suatu agama di mana pandangan dan praktek yang berbeda memicu pertentangan.

Konflik etnis dan agama tidak terbatas pada wilayah tertentu, Konflik dapat melibatkan banyak negara dan mempengaruhi kestabilan global. Beberapa contoh konflik etnis dan agama dalam dunia internasional. Kedua konflik ini menjadi kajian yang menarik untuk dibahas karena sering kali melibatkan banyak negara atau pihak internasional yang terlibat. Konflik etnis dan agama telah menjadi bagian dari sejarah manusia selama berabad-abad. 

Di eropa, telah terjadinya beberapa konflik paling terkenal dan berdampak besar dalam sejarah terjadinya serangkaian konflik etnis dan agama yang kompleks di wilayah Balkan selama abad ke-20. Perpecahan etnis, terutama antara Serbia, Kroasia, dan Bosnia, mengakibatkan perang saudara yang melibatkan intervensi internasional. 

Konflik etnis di Bosnia selama perpecahan Yugoslavia pada tahun 1990-an adalah salah satu konflik paling berdarah di Eropa pasca Perang Dunia II. Konflik ini melibatkan ketegangan antara kelompok etnis Serbia, Kroasia, dan Bosnia yang beragama Muslim. Berbagai upaya penyelesaian termasuk intervensi militer internasional dan perundingan akhirnya menghasilkan Perjanjian Dayton pada tahun 1995.

Perjanjian Dayton membagi Bosnia menjadi dua entitas, Republika Srpska yang mayoritas etnis Serbia dan Federasi Bosnia-Herzegovina yang mayoritas etnis Kroasia dan Bosnia. Perjanjian ini juga menetapkan kebijakan bagi partisipasi politik dan perwakilan berbagai kelompok etnis. Meskipun perjanjian ini telah mengakhiri kekerasan secara langsung, tantangan rekonsiliasi dan pembangunan jangka panjang masih ada.

Di kawasan Timur Tengah (Middle East), Konflik yang berlarut-larut antara Israel dan Palestina adalah contoh konflik agama yang memiliki dampak global. Pertentangan terkait dengan kontrol atas tanah suci Yerusalem dan sumber daya wilayah tersebut. 

Ada juga Konflik di Yaman yang berkepanjangan adalah contoh konflik etnis dan agama yang rumit di Timur Tengah. Konflik ini melibatkan kelompok Houthi yang mayoritas Syiah melawan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun