Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketahanan Jokowi Diuji dari Berbagai Sudut, Mampukah?

17 Mei 2018   14:17 Diperbarui: 18 Mei 2018   13:06 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu lebih kita sibuk dibuat teroris. Di mulai dari kasus Mako Brimob yang memakan korban jiwa di pihak aparat maupun teroris. Berlanjut dengan pengeboman tiga gereja di Surabaya, berlanjut dengan meledaknya Bom di Sidoarjo dan Mapolresta Surabaya. Ternyata belum berhenti, Markas Polisi  di Pekanbaru, Riau juga di sasar, ada korban tewas dari aparat 1 orang, 4 orang teroris tewas tertembak. 

Di Surabaya sendiri korban meninggal dan luka bakar puluhan jiwa. Teroris yang tertangkap di berbagai daerah, Jatim, Jabar, Banten, Sumut, Palembang, Pekanbaru puluhan orang dalam waktu hampir berbarengan.

Revisi UU Anti teroris yang diajukan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2016, belum juga disahkan DPR. Lalu DPR dan Pemerintah saling menuding, Pemerintah berkata, DPR belum mensahkan UU Antiteroris. DPR meradang, bukan kami yang menunda-nunda, pemerintah yang minta diundur karena definisi tentang terorisme itu sendiri belum disepakati. Bayangkan, betapa ribetnya anak bangsa ini. Ribuan para Ahli hukum dan ahli ilmu sosial. Mendefinisikan apa itu teroris aja tidak mampu! Pertanyaan kita, mau jadi apa negara ini?

Sebelum terjadi aksi teroris, di bidang ekonomi, tiba tiba Rupiah melemah terhadap Dollar Amerika. Dari Rp 13.400 an per Dollar mengamuk ke kisaran Rp 14.100 per Dollar Amerika. Akibatnya, banyak importir yang kelabakan membayar utang dan pembayaran barang. Padahal sudah beberapa tahun belakangan ini kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika stabil di kisaran 13.200 hingga 13.300 per dollar Amerika. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa kali mengatakan bahwa semuanya masih on the track. Tetapi isu ini langsung disambar oleh beberapa pengamat yang memang selama ini lebih cenderung anti terhadap pemerintahan Jokowi JK, bahwa Dollar bisa menyentuh hingga 15 ribu bahkan ada yang memprediksi hingga 20 ribu. Padahal Pemerintah sudah menjelaskan berulangkali, penyebabnya masalah eksternal dan hampir semua mata uang dunia melemah terhadap Dollar Amerika.

Sebelum pelemahan rupiah terhadap Dollar ini, isu Pansus Tenaga Kerja Asing menyeruak. Inisiatornya Yang Terhormat FZ Dan FH. Tidak tahu nasibnya pansus itu hingga kini, jadi dibentuk apa tidak. Yang pasti, isu Tenaga Kerja Asing ini adalah isu yang hampir tiap tahun dimunculkan untuk mendegradasi kepemimpinan Jokowi utamanya Tenaga Kerja Asing dari China. Dan hastag, Jokowi antek China akan selalu jadi trending topik.

Sebelum isu tenaga kerja Asing ini muncul, kita sempat juga heboh dengan kelangkaan Premium di beberapa daerah. Sampai terjungkalnya Dirut Pertamina yang baru setahun menjabat Elia Massa Manik.

Di saat yang bersamaan, RR mengungkit utang RI yang sudah diatas 4 ribu triliun rupiah lebih. Padahal RR tidak bisa berbuat apa apa saat jadi Menko Kemaritiman, gak banyak terobosan. Enak di dengar aja, kalau sudah diberi tanggung jawab, sami mawon aja, hehe. RR lalu mengajak Menkeu Sri Mulyani berdebat tentang utang yang dimiliki Indonesia saat ini. Sialnya, Sri Mulyani tak menggubrisnya.

Mengapa begitu banyak isu dalam sebulan terakhir ini?

Jawaban saya, semua momentum itu dimanfaatkan oleh orang orang tertentu untuk mendegradasi kepemimpinan Jokowi yang berdasarkan survei berbagai lembaga survey mengatakan bahwa rata-rata kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi JK mencapai dikisaran 70 an persen. Tentunya banyak pihak yang berkepentingan untuk mendegradasi tingkat kepuasan tersebut. 

Apalagi, tanggal 10 agustus 2018, batas terakhir pendaftaran Capres dan Cawapres untuk pilpres 2019. Tentu segala kemungkinan untuk memenangkan pertarungan pada pilpres 2019 itu akan dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Baik itu isu isu negatif dan isu isu positif akan dimanfaatkan momentumnya dengan sebaik baiknya. Dengan demikian, jika satu bulan terakhir ini banyak energi kita terkuras untuk mengikuti dan mengatasi berbagai permasalahan itu, harap dimaklumi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan Jokowi antara lain :

Pertama, Jangan salah langkah dan jangan pernah Silap Lidah, sebab sekali salah langkah ataupun silap lidah. Itulah yang diharapkan mereka.

Kedua, Fokus kepada masalah Ekonomi dan Masalah Polhukam, sebab kedua masalah inilah yang selalu disasar oleh pihak lawan. 

Masalah ekonomi, mereka akan menyerang dari 2 arah. Pertama, dari eksternal...mereka mereka yang tidak sejalan dengan jalan ekonomi Jokowi, kapan saja, anytime pasti mereka terus bermain di luar sana untuk mengacaukan ekonomi a la Jokowi. 

Yang terbiasa ongkang ongkang kaki di Singapura selama ini dari berbagai bisnis di Indonesia seperti orang orang yang selama ini nge-link ke petral pasti tidak akan tinggal diam, pasti mereka selalu mencari momentum yang tepat untuk melawan Jokowi. Apakah permainan kurs menjadi isu yang mereka mainkan? bisa saja. pasti segala kesempatan mereka mainkan dari luar sana. Kedua, dari internal...Koruptor koruptor yang biasanya nyaman bermain di masa lalu, karena di pemerintahan Jokowi JK banyak yang dilibas dan sistem banyak dirubah sehingga tidak bisa lagi bermain bebas. Mereka juga pasti tidak tinggal diam.

Masalah polhukam, ini adalah masalah yang pasti selalu dimainkan oleh siapapun baik pihak luar maupun dari dalam. Isu-isu agama akan selalu isu isu sentral yang dimainkan bukan hanya lawan politik, tetapi berbagai pihak yang tidak sejalan dengan pemerintahan Jokowi JK. Dan sepertinya Jokowi sudah paham betul permainan itu. Itu sebabnya saban hari Jokowi bersama ulama, dimanapun dan dalam kegiatan apapun, Jokowi kini selalu dikelilingi oleh ulama ulama. Masalah keamanan, baik dari teroris ataupun dari para penjahat. Tentu juga harus menjadi perhatian.

Ketiga, Masalah Sosial. Apalagi saat ini, era medsos. Sepertinya media sosial yang penuh dengan hoax dan ujaran kebencian telah mendegradasi nilai nilai sosial bermasyarakat kita. Generasi milenial, adalah generasi yang individual, yang tidak peduli lagi dengan lingkungan sekitarnya. Masalah ini serius dan bisa membuat kita kehilangan jatidiri. Tentang hoax dan ujaran kebencian, dua masalah besar yang kini harus kita hadapi bersama.

Dan banyak persoalan lain sebenarnya, yang harus diperhatikan oleh Jokowi. Dan setiap persoalan itu akan dimanfaatkan oleh orang orang dengan berbagai kepentingan. 

Ketahanan Jokowi akan diuji selama setahun ini. Jika ada blunder, maka tingkat kepuasan masyarakat yang dipercayakan kepadanya, akan mudah terkikis dan terdegradasi. Hanya itulah cara yang paling baik bagi mereka mereka yang tidak sejalan dengan Jokowi.

Semoga Jokowi tetap diberikan Tuhan, ide ide dan keputusan kreatif untuk mematahkan segala masalah yang sudah mulai bertubi tubi ini.

Salam kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun