Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sejarah Pedasnya Sambal yang Terlupakan

24 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 16 April 2022   09:50 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aneka sambal khas Indonesia | kompas.com

Ekspedisi ini memakan waktu hingga dua bulan. Akhirnya, pada awal Oktober 1492, kapal Colombus berhasil mendarat di Pantai Karibia. Colombus beranggapan bahwa pulau yang ia temukan adalah Hindia. Padahal aslinya itu adalah Benua Amerika (Gardjito dkk, 2019).

Di Amerika, Colombus memang menemukan banyak rempah-rempah yang mungkin belum tersedia atau mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat Eropa saat itu. 

Menurut Jack Turner dalam Sejarah Rempah Dari Erotisme sampai Imperialisme (2019), setelah pelayarannya yang kedua berakhir pada April 1493, Columbus akhirnya kembali ke Spanyol dan kemudian mengumumkan kepada Ratu Isabela bahwa dirinya berhasil mendarat di Hindia “yang dimaksud”.

Keberhasilan Colombus pun kemudian dicatat dalam sebuah dokumentasi kuno milik bangsa Catalunya mengenai keberhasilan Colombus dalam menemukan Dunia Baru (Hindia). 

Secara resmi pengumuman itu dilakukan di Salo del Tinnel dalam ruang perjamuan besar di Barri Gotic, Barcelona. Di situ, Christopher Colombus memasang ekspresi sumringah dan akhirnya bisa sedikit terbebas dari rasa curiga masyarakat terhadap kredibilitas ekspedisinya.

Di dalam ruangan tersebut, Colombus membawa beberapa barang bukti yang menurutnya dapat menutup mulut orang-orang yang selama ini selalu menganggapnya remeh (Turner, 2019). 

Sembari menceritakan perjalanan ekspedisinya, Colombus pun juga membawa serta rempah dan “harta karun” yang selama ini selalu menjadi fantasi liar belaka bagi masyarakat Eropa, soal “negeri misterius tempat dimana benda ajaib seperti rempah tumbuh dan hidup”.

Dalam presentasinya, Colombus membawa serta aneka burung kakatua; enam orang Indian; gaharu (yang diklaim sebagai kayu manis) dan yang paling fenomal adalah cabai (yang diklaim sebagai lada yang belum masak). 

Di ruangan tersebut, semua orang merasa heran dan curiga atas penemuan Colombus yang sangat jauh berbeda dengan fantasi liar Eropa soal rempah-rempah. Colombus memang berhasil berlayar, namun ke benua Amerika bukan Hindia yang dimaksud.

Meskipun Colombus belum berhasil mencapai tujuan dan masih harus melakukan beberapa kali ekspedisi kembali, namun beberapa komoditas yang berhasil dibawa oleh Colombus seperti cabai, pada akhirnya beredar di berbagai pasar di Eropa. 

Meski cabai menjadi komoditas yang diperjualbelikan saat itu, namun popularitas dan ketergantungan Eropa terhadap lada masih belum padam, dan penggunaan cabai pun hanya populer disebagian wilayah Eropa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun