Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Detik.com, Kerja Keras di Balik Layar Berita Online

5 Mei 2020   09:21 Diperbarui: 6 Mei 2020   10:51 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo dari detik.com| idfilmcritics.com

Jurnalisme online membuat hidup kita menjadi lebih mudah. Klaim ini barangkali bisa diterima oleh masyarakat luas sebagai dampak dari mudahnya arus informasi serta berita yang bisa didapatkan oleh masyarakat secara cepat dan gratis. 

Penetrasi internet dan kehadiran gawai mendorong semakin suksesnya kehadiran dari jurnalisme online ditengah kehidupan bermedia masyarakat. Jurnalisme online setidaknya mengubah banyak sekali hal di era-era seperti saat ini. 

Mulai dari meredupnya industri cetak, konvergensi media yang semakin komplit, konten berita yang semakin beragam luas, kecepatan penyebaran berita, penggunaan teknologi robot dalam penulisa berita, dan lainnya. 

Perkembangan ini tentu saja akan sangat dirasakan bagi para wartawan dan semua pemangku media serta pemilik media yang harus berjuang untuk tetap mempertahankan indentitas jurnalistik medianya ditengah gencarnya jurnalisme online.

Detik.com adalah satu dari puluhan ribu situs berita di Indonesia yang harus mempertahankan kaidah dan esensi jurnalistiknya ditengah penetrasi jurnalisme online dan konvergensi media. 

Dalam sebuah acara web seminar (webinar) yang bertajuk Proses Produksi Konten dan Pengelolaan Media Sosial di Detikcom yang diselenggarakan pada Senin (27/4/2020), Elza Astri Retaduari selaku Asisten Redaktur di detik.com dan Maliyanti Setyorini selaku Head of Content Delivery and Engagement at detik.com, menjadi narasumber dalam webinar ini yang membagikan pegalaman dan strateginya dalam menghadapi era jurnalisme online dan konvergensi media. 

Dalam pernyataannya, Elza mengungkapkan bahwa mental menjadi kunci terpenting untuk bisa bekerja di dalam lingkungan pekerjaan detik.com karena hampir setiap pergerakan sehari-hari yang terjadi di kantor sangatlah cepat. Selain itu nilai aakurat juga ditekankan untuk bisa menciptakan penulisan berita dan arus informasi yang baik bagi masyarakat.

“Setidaknya itu butuh data yang cukup, penulisan lead yang baik dan lainnya, sampai dapat persutujuan untuk menaikan berita pemimpin redaksi. Baru setelah itu kita harus cari berita lagi dan begitu untuk setiap harinya,” tutur Elza.

Undangan webinar bertajuk Proses Produksi Konten dan Pengelolaan Media Sosial di Detikcom| Dok. Pribadi/Thomas Panji
Undangan webinar bertajuk Proses Produksi Konten dan Pengelolaan Media Sosial di Detikcom| Dok. Pribadi/Thomas Panji

Siap mental dan mengedepankan nilai akurat saja tidak cukup. Menurut Elza, sebagai wartawan bekerja di era internet dan gawai, kemampuan multitasking juga sangat diperlukan untuk bisa menciptakan kapasitas jurnalis yang mumpuni. 

Multitasking yang dimaksud oleh Elza adalah seorang jurnalis sekiranya bisa memetakan segala sesuatu yang harus di kerjakan dalam waktu yang bersamaan, seperti mencari sebuah isu, kemudian dari isu tersebut seorang jurnalis harus bisa mempersiapkan daftar pertanyaan untuk penulisan naskah, dari situ seorang jurnalis kemudian melakukan peliputan dengan cara mendengarkan narasumber, merekam, mengajukan pertanyaan dan kemudian menulis hasil akhir dari liputan yang sudah dilaksanakan dalam bentuk naskah laporan berita.

 Tidak hanya multitasking dalam hal peliputan saja, tetapi multitasking dilingkungan kerja detik.com juga mengharuskan seorang jurnalis untuk menguasai pengambilan foto dan video. 

Sebagai contoh, Elza menjelaskan dalam sebuah peliputan berita foto sangat dibutuhkan untuk mendukung substansi beritanya. Sehingga, jurnalis detik.com sekiranya bisa melakukan pengambilan gambar yang sederhana agar penulisan berita menjadi komplit dan lebih berbobot.

“Kalau untuk video itu kan detik.com itu punya video yang 20 detik, nah kalau yang itu sekarang dikerjakan sama reporter yang khusus mengerjakan laaporan video 20 detik itu. Jadi ibaratnya kayak ada liputan tandem begitu lah,” tutur Elza.

Sebagai seorang wartawan, Elza juga bercerita bahwa wartawan harus menaati kaidah dan aturan penulisan dalam sebuah konten berita. Dalam lingkungan kerja jurnalis detik.com, Elza menuturkan bahwa penulisan setiap artikel berita diatur dengan cukup ketat. Elza menjelaskan bahwa dalam penulisan sebuah judul artikel berita setidaknya harus menggunakan karakter sejumlah 75 karakter. 

Dalam penulisan lead berita hanya diperbolehkan dua kalimat berita saja dan tidak boleh berupa kalimat langsung. Penulisan lead di detik.com juga tidak boleh mencantumkan tanggal, update berita sebelumnya, hyperlink dan lainnya. 

Dalam penulisan konten berita sendiri, Elza menjelaskan bahwa penulisan konten berita tergantung dari jenis berita yang akan dibawakan, apakah itu softnews, hardnews, indepth atau feature

Elza kemudian juga menjelaskan bahwa untuk bisa menulis sebuah konten berita yang bagus setidaknya memerlukan dasar dalam penulisan jurnalistik yang baik sehingga berita yang akan disampaikan memiliki nilai guna dan bermanfaat bagi masyarakat.

Infografis| Dok. Pribadi/Thomas Panji
Infografis| Dok. Pribadi/Thomas Panji

Sebagai media yang berorientasi pada jurnalisme online dan konvergensi media, detik.com setidaknya juga memerlukan media sosial untuk semakin menyebarluaskan hasil beritanya kepada masyarakat. 

Maka dari itu, di detik.com ada sebuah divisi yang khusus untuk menulis konten berita di media sosial, dimana divisi ini salah satunya di emban oleh Meliyanti Setyorini selaku Head of Content Delivery and Engagement at detik.com

Pekerjaan utama seorang penulis berita media sosial adalah untuk mencapai suatu target yang diinginkan oleh media, bisa berupa jumlah pemasukan iklan, atensi pembaca dan lainnya. Menurut Meliyanti, sekiranya ada empat hal yang diperlukan untuk bisa bekerja sebagai penulis berita media sosial.

1. Mengetahui KPI (Key Performance Indicator)

Key Performance Indicator mungkin terdengar sangat asing. Sebenarnya, sistem ini adalah salah satu yang sangat mempengaruhi bagaimana sebuah portal berita online dapat memilih media sosialnya untuk membagikan dan menyebarluaskan beritanya. 

Sistem ini dapat membantu seorang penulis berita media sosial untuk menyesuaikan karakter dan fungsi dari setiap media sosial yang dipilih untuk menyebarluaskan beritanya. Sekiranya ada tiga cara untuk dapat mengetahui dan menerapkan sistem KPI, yakni:

a). Mengamati lalu lintas pengunjung yang datang ke setiap media sosial yang dipakai oleh portal berita online

b). Mampu menciptakan daya tarik di setiap media sosial yang dipilih. Hal ini sangat penting untuk menciptakan sirkulasi pengunjung dan prosentasi click agar bisa mendapatkan iklan.

c). Tentukan bentuk presentasi yang akan dipakai ketika ingin menyebarluaskan sebuah berita di media sosial. Presentasi yang dimaksud adalah bentuk dari sajian berita yang ditampilkan yang disambungkan dengan hyperlink untuk menuju ke konten berita utama.

2. Mampu mendefiniskan pembaca yang dilihat dari prosentase umur, daya tarik bacaan, lokasi dimana pembaca tinggal dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk dapat menciptakan sebuah rancangan yang cukup baik dalam melakukan kegiatan penulisan berita di media sosial. 

Media sosial masing-masing memiliki karakter yang unik, sehingga kepekaan seorang penulis nerite media sosial juga harus kuat untuk bisa menentukan jenis tulisan yang ingin disampaikan.

3. Seorang penulis berita media sosial harus memahamai proses pengemasan dan proses upload, dimana seorang penulis berita media sosial sudah harus bisa meyakinkan bahwa hasil tulisannya akan baik dan ditambah dengan beberapa elemen pendukung, seperti penulisan caption, editing foto atau video, penjadwalan jam tayang dan lainnya.

4. Setelah melakukan proses upload, seorang penulis berita media sosial selanjutnya harus melakukan analisis hasil berdasarkan hal yang bisa di dapatkan dari hasil upload berita di media sosial yang sudah dilakukan. Proses analisis ini di bisa diterapkan dengan mengacu pada hal-hal yang sudah ditulis di poin-poin nomor satu.

5. Jika memang konten berita yang diupload dapat mengundang daya tarik banyak pembaca berupa kunjungan ke situs berita dan berpengaruh pada jumlah pemasukan iklan dan click, maka strategi yang demikian harus dilanjutkan untuk ke setiap konten lainnya.

Menjadi wartawan di era seperti saat ini mungkin tampaknya sangat melelahkan. Tidak hanya terampil dalam soal tulis menulis berita saja, seorang wartawan saat ini dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan media yang semuanya sudah serba online dengan media yang terkonvergensi. 

Itu lah fakta yang terjadi saat ini dan ada baiknya bagi kita pembaca untuk ikut aktif mengawasi segala bentuk kerja jurnalistik wartawan online agar sebagai pembaca kita tidak hanya mendapatkan update berita secara aktual tapi juga manfaat dari berita yang kita konsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun