Mohon tunggu...
Thomas Je
Thomas Je Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis yang ingin ditulis

There's no Superman.....\r\n\r\n...menulis yang ingin ditulis....

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Transaksi Online Diburu Pajak, Bagaimana Dampak dan Tantangannya bagi Dropshipper?

17 Februari 2020   12:12 Diperbarui: 18 Februari 2020   13:48 2278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/mohammad hasan

Bagi yang berbisnis jual beli online, pasti tidak asing lagi dengan istilah dropship. 

Menurut Wikipedia, pengertian dropship adalah sebuah teknik pemasaran dimana penjual tidak menyimpan stok barang, dan dimana jika penjual mendapatkan order, penjual tersebut langsung meneruskan order dan detail pengiriman barangnya ke distributor/supplier/produsen. 

Orang yang melakukan penjualan dengan cara ini disebut dropshipper. Di dunia jual beli online sepert, marketplace, e-commerce, dan media sosial sudah terbiasa dengan transaksi melalui dropshipper ini.

Para dropshipper ini biasanya memajang barang-barang jualannya di toko online/marketplace/Facebook/Instagram dan lain-lain, dan biasanya ini dilakukan atas seizin suppliernya. 

Namun ada banyak juga yang memajang barang/produk orang lain di galeri tokonya asal comot aja, tanpa seijin si empunya barang.

Bahkan ada beberapa tawaran seminar/pelatihan bisnis untuk menjadi dropshipper aandal dan sukses.

Pada seminar berbayar ini, ada juga yang menawari pembelian sistem dengan robot otomatis yang akan mengambil data barang dan harga di toko online maupun marketplace dan memindahkan ke toko si dropshipper.

Jangan heran kalau di marketplace, bahkan, ada produk-produk yang fotonya sama persis (kadang sudah ada watermarknya) akan banyak tersebar di banyak toko dengan bermacam-macam range harga, bahkan sampai 2 kali lipatnya. Ini kerja sistem/robot.

Dropshipper biasanya digeluti oleh para pebisnis online pemula yang modalnya sangat minim, atau bahkan tanpa modal sekalipun.

Pada umumnya membuka usaha memerlukan modal besar dengan resiko yang besar pula. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi seorang dropshipper. Kita hanya membutuhkan deal harga dengan distributor produk yang akan dijual.

Dari hal tersebut dropshipper dapat menentukan harga sendiri dengan menaikkan harga suatu barang dan mendapatkan keuntungan lumayan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun