Pusat Tenaga Rakyat, atau PUTERA, adalah organisasi yang didirikan pada 1 Maret 1943 selama pendudukan Jepang di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh pemerintah pendudukan Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia dan membantu Jepang dalam Perang Dunia II. Namun, di balik itu, tokoh-tokoh nasionalis Indonesia memanfaatkannya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.Â
Jepang menunjuk Empat Serangkai yang terdiri dari Ir. Sukarno, Moh. Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara sebagai pemimpin Putera. Hal ini dikarenakan Empat Serangkai dianggap oleh Jepang sebagai lambang dari aliran-aliran dalam pergerakan nasional Indonesia. Sehingga Jepang menganggap bahwa Empat Serangkai tersebut dapat menggerakkan seluruh rakyat Indonesia untuk membantu perang Jepang. Putera ini disusun dari pusat sampai ke daerah tertentu, terutama di Jawa.
Selain digunakan sebagai alat propaganda Jepang, Putera juga digunakan oleh para pemimpin nasionalis untuk mendorong persatuan rakyat dan kesadaran politik. Melalui kegiatan sosial, pendidikan, dan kebudayaan, putra membantu orang lain memahami pentingnya kemerdekaan. Mereka berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan, pendidikan, dan pelatihan keterampilan.
Tujuan PUTERA (terbagi menjadi 2 tujuan)
Tujuan ResmiÂ
Membujuk kaum nasionalis agar mau menyerahkan tenaga serta pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang. Tujuan ini sejalan dengan kepentingan Jepang yang membutuhkan dukungan rakyat Indonesia dalam upaya memenangkan Perang Asia Pasifik.
Memfokuskan kekuatan rakyat Indonesia untuk membantu Jepang memenangkan perang. Jepang berharap melalui PUTERA, seluruh sumber daya manusia Indonesia dapat dimaksimalkan untuk membantu kepentingan militer Jepang.
Tujuan Tersembunyi
Membina rasa nasionalisme di kalangan masyarakat. PUTERA digunakan oleh para pemimpin nasionalis untuk menyebarkan semangat persatuan dan kebangsaan di masyarakat.
Menyadarkan rakyat tentang pentingnya kemerdekaan. Melalui kegiatan pendidikan, sosial, dan budaya, rakyat secara perlahan disadarkan akan pentingnya merdeka dari penjajahan.
Mempersiapkan rakyat menuju kemerdekaan Indonesia.Â