Mohon tunggu...
Theresia Sumiyati
Theresia Sumiyati Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/theresiasumiyati8117

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak laki-laki. Senang membaca, menulis, dan bermain musik. Hidup terasa lebih indah dengan adanya bacaan, tulisan, dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beda dalam Potensi, Satu Hati dalam Melayani

21 September 2022   08:24 Diperbarui: 21 September 2022   08:25 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beda dalam Potensi, Satu Hati dalam Melayani

Setiap orang memiliki potensi masing-masing. Potensi seseorang akan berbeda dengan potensi orang lain. Dengan adanya perbedaan itu maka seseorang akan bisa melengkapi yang lain dalam sebuah kerja sama.

Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) menyelenggarakan acara yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anggotanya dalam berkarya terutama di dalam gereja sesuai potensi masing-masing. Dua acara yang dilaksanakan dalam rangka BKSN (Bulan Kitab Suci nasional) ini adalah lomba lektor (membaca kitab suci) dan menyanyikan mazmur.

Lektor dan menyanyikan mazmur sama-sama mewartakan sabda Tuhan. Yang membedakan adalah caranya. Kalau lektor dengan membaca, sedangkan kalau mazmur dengan menyanyikannya. Mewartakan sabda Tuhan akan semakin bermakna jika pesan dari sabda tersebut bisa sampai kepada pendengarnya. Sebaliknya akan mubazir jika pesan itu tidak bisa sampai kepada sasaran.

Yang dilakukan  oleh lektor bukan hanya sekadar membunyikan kumpulan huruf saja, namun makna yang terkandung dalam kata/kalimat itu harus bisa disampaikan. Supaya pesan yang dibawa bisa diterima dengan baik maka seorang lektor perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain: intonasi, artikulasi, frashering, penghayatan, dan kontak dengan pendengar/umat. Semua itu akan mempengaruhi pesan yang terkandung dalam bacaan yang dibawakan.

Mewartakan sabda melalui nyanyian bukan hanya sekadar menyuarakan kata-kata dengan nada tertentu. Akan tetapi, ada suatu pesan yang terkandung dalam nyanyian tersebut yang harus disampaikan. Maka dalam menyanyikan mazmur tidak cukup hanya dengan  suara lantang dan nada yang benar. Akan tetapi, harus diikuti dengan penghayatan yang tepat, pemenggalan kalimat yang benar, dinamika dan tempo yang pas.

Lomba yang diadakan di SD Xaverius 1 Jambi itu diikuti oleh WKRI cabang St. Teresia, cabang St. Gregorius Agung, dan cabang St Paulus Muara Bungo. Ketiga cabang tersebut masing-masing membawa tiga utusan untuk dua kategori lomba. Tiga orang untuk lomba lektor dan tiga orang untuk menyanyikan mazmur.

Dalam lomba tentu ada yang menang dan ada yang kalah. Namun, perlu disadari bahwa yang kalah pun sebenarnya menjadi pemenang ketika mereka mau memberi tepuk tangan yang meriah kepada para pemenang. Semangat mereka untuk mengikuti lomba juga merupakan kemenangan tersendiri bagi setiap peserta.

Mereka yang ditetapkan sebagai pemenang adalah: Xave, Reni, Lily Mali yang berhasil menjuarai lomba lektor. Sedangkan Kristiana, Riche, Agustina Heni sebagai pemenang dalam menyanyikan mazmur.

Selamat untuk para peserta lomba, ditunggu kesediaannya untuk tetap berkarya di dalam gereja sesuai dengan potensi yang dimiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun