"BM, kamu ini dari tadi iya iya melulu. Apa gak punya kosa kata lain? Sering-seringlah baca buku biar kosa katamu bertambah!" SH mulai kesal dengan BM.
"Aku titip aja."
"Titip apaan?"
"Titip baca bukunya."
"Oh, mau enaknya aja BM."
"Hidup sekali ya harus enak to, jangan menyiksa diri. Lakukan yang bisa, jangan paksa diri seperti orang lain. Be yourself."
"Wow ..., ternyata..." SH tak melanjutkan kata-katanya, takut BM besar kepala.
SH dan BM kembali terdiam. Mereka merenungkan tentang menanam dan memanen. Memang benar ibu yang tinggal di rumah ini tidak menanam. Sebenarnya ia tidak berhak memanen. Namun atas kebaikan hati tuan pemelihara SH dan BM, ia diperbolehkan merasakan panenan.
"Luar biasa," kata SH dan BM hampir bersamaan.
"Heh...aku duluan yang ngomong!" teriak SH.
"Enggak, aku duluan!" BM tak mau kalah ia berteriak juga.