Tapi, harapan saya ternyata nggak selalu mulus. Ada juga orang tua yang sibuk dan akhirnya menjadikan gadget sebagai "pengasuh instan". Anak dibiarkan bermain gadget supaya tenang, padahal dampaknya tak selalu baik.
Saya pernah mengutarakan ini secara pribadi dengan wali murid, bahwa kalau kebiasaan ini dibiarkan, kualitas anak akan berbeda jauh dengan anak yang didampingi orang tua. Tapi ya balik lagi, itu sudah menjadi pilihan mereka dan tugas saya hanya sebagai pendamping di sekolah.
"Parental Control" untuk Anak
Dalam komunikasi dengan orang tua, saya juga mendorong mereka menerapkan sistem "parental control" di HP. Jadi kalau anak mau download sesuatu, ada notifikasi ke HP orang tua untuk disetujui. Sistem ini cukup efektif sebagai filter agar anak nggak sembarangan install aplikasi yang dirasa "membahayakan".
HARAPAN UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU
Saya percaya bahwa Pendidikan Bermutu di era digital harus membekali murid dengan keterampilan abad 21. Berdasar pengalaman yang saya dapatkan, berikut beberapa hal yang harus dimiliki anak saat memasuki era digital:
1. Bijak Pakai Gadget
Anak tahu bahwa HP dan laptop bukan hanya buat main game, tapi juga untuk belajar.
2. Cek Kebenaran Informasi
Anak dibiasakan untuk bertanya atau cek sumber sebelum percaya sesuatu.
3. "Komunikasi" Lewat Teknologi
Anak dilatih untuk bikin presentasi, gambar digital, atau video pendek.
4. Ngonten Positif
Bukan cuma konsumsi, tapi anak juga diajak untuk memproduksi konten positif.
5. Ber-internet Dengan Aman!
Anak diberi pesan agar tak sembarangan membagikan data pribadi.
Selain itu, saya berharap anak-anak bisa belajar coding. Bagi saya, coding itu bukan sekadar kemampuan bikin aplikasi, tapi cara berpikir terstruktur. Anak jadi terbiasa memecahkan masalah langkah demi langkah.
Saya tahu, nggak semua guru nyaman dengan teknologi. Guru senior sering merasa terbebani dengan tuntutan digital, misalnya pembuatan RPP, administrasi, hingga akreditasi sekolah. Tapi dengan rentetan pengalaman ini membuat saya sadar, kalau kita mau belajar pelan-pelan, teknologi justru memudahkan.