Mohon tunggu...
Theresia RE Manurung
Theresia RE Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - A simple binoculars

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Berharap Impian

28 Mei 2021   23:13 Diperbarui: 28 Mei 2021   23:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu malam, seorang anak gadis terlelap dalam tidur. Tiba-tiba ia bermimpi yang seram, dalam mimpinya ini ada seorang penjahat yang bersembunyi, oleh polisi penyelidik mengetahui tempat persembunyiannya, dan pada akhirnya seorang polisi itu menembakkan penjahat itu hingga meninggal dunia.

"Ahhhh..." Gadis itupun terbangun dengan tubuhnya yang sudah keringat dingin.

Kemudian ia memikirkan sejenak mimpinya itu, tidak lama kemudian pemikirannya berubah. Ia berpikir bagaimana seandainya ia menjadi penulis cerita dari mimpi-mimpinya itu. Kemudian karena ia masih ngantuk, gadis itupun tertidur kembali. Ternyata dia bermimpi lagi, dan kali ini mimpinya nyambung dengan yang ia pikirkan tadi.

"Wahh... tulisan kamu sangat bagus." Kata seorang penerbit buku yang sedang melakukan pertemuan dengan gadis itu.

"Terima kasih, pak. Saya juga sangat senang tulisan saya dapat terbit dan banyak disukai kalangan pembaca." Kata gadis itu.

"Baik. Mari kita bicarakan kesepakatan kita. Disini kami telah membuat proposal mengenai kerja sama yang akan kita lakukan. Silahkan dibaca." Kata penerbit buku.

 "Terima kasih, pak. Saya baca dulu yah, pak." Balas gadis itu kembali.

Kemudian mimpi itu belanjut, yang menggambarkan adanya senyuman pada gadis itu. Karena, buku terbitan dari tulisannya itu sangat populer. Melalui penjualan bukunya yang laris manis, perempuan itu mendapat penghasilan yang cukup besar. Ia menjadi gadis yang berkarier dan sukses dengan tulisannya itu.

Tiba-tiba, ia terbangun dari tidurnya. Dan kali ini hari sudah pagi, segera ia bangkit dari tempat tidurnya. Sebelum ia melanjutkan langkahnya keluar dari kamar, ia terpikir lagi dengan mimpinya barusan dan menjadi heran kenapa pemikirannya menyambung hingga kemimpinya. Kemudian gadis itu senyum-senyum sambil menggelengkan kepalanya, kemudian keluar dari kamarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun