Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Menjaga Ketenangan Bersama dengan Tetangga di Jerman

19 Oktober 2022   16:04 Diperbarui: 20 Oktober 2022   02:46 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perayaan Thanksgiving bersama tetangga (SHUTTERSTOCK / Rawpixel.com)

Memberi tahu tetangga bila akan mengadakan pesta

"Mama akhir pekan ini boleh saya bikin party dengan teman- teman di rumah?" Michael anak keduaku minta ijin untuk bikin pesta perpisahan dengan teman-temannya.

Pesta perpisahan ini Michael buat karena harus meninggalkan rumah dan kampung halamannya untuk melanjutkan studi di Swiss.

Saya jawab, "Boleh, tetapi harus minta ijin ke tetangga."

"Ja Mama mach ich (ya mama saya buat)," jawab Michelle.


Di Jerman, menjaga ketenangan sangat penting dan dijunjung tinggi. Orang Jerman tidak suka rame-rame atau suara keras-keras.

Seperti party yang akan diadakan Michael, merupakan kebisingan yang bisa mengganggu tetangga, oleh sebab itu kami harus minta ijin.

Suami mengirim WA ke tetangga kanan, kiri dan depan rumah, karena tiga tetangga ini hubungan kami dekat dan saling memiliki nomor HP.

Suami langsung memberi tahu Sidi, tetangga sebelah kiri, Bern tetangga sebelah kanan dan Toni, tetangga depan rumah. Suami memberi tahu rencana pesta perpisahan Michael dan minta maaf kalau mengganggu.

Pesta Kebun foto Mittelang.com
Pesta Kebun foto Mittelang.com

Mereka bertiga menjawab bahwa tidak keberatan Michael mengadakan pesta.

Karena kali ini yang mengadakan pesta anak- anak jadi mereka tidak diundang. Kami kadang mengundang mereka kalau kami mengadakan pesta. 

Biasanya untuk menghindari keributan pada malam di mana Michael mengadakan Party, biasanya mereka merencanakan pergi juga.

Selain kami mengirim WA, Michael menulis surat yang isinya memberi tahu bahwa hari Sabtu malam mengadakan pesta perpisahan karena kepindahan Michael ke Swiss. Mohon maaf bila suara dan musik agak keras, tetapi mau berusaha supaya tidak terlalu keras. Apabila toh terlalu keras dan mengganggu ketenangan supaya jangan segan menelepon saya(disertakan nomor HP) atau silakan datang untuk memperingatkan dan dengan senang hati silakan ikut duduk dengan kami dan menikmati minuman.

Surat tersebut Michael masukan ke semua kotak surat tetangga yang tinggal di jalan yang sama dengan kami. 

Kebetulan jalan rumah kami tidak panjang. Kami tinggal di Schubertstrasse dan hanya terdiri dari 12 rumah. Kebetulan di belakang rumah kami taman bermain dan kuburan atau Freidhof, jadi ke arah belakang tidak mengganggu.

Ada peraturan bahwa untuk hari kerja atau unter der Woche boleh ada suara keras, musik dan rame-rame bicara keras sampai jam 22.00. Juga untuk hari Minggu malam sampai Kamis malam. Mengapa demikian? Karena hari berikutnya harus bekerja dan harus bangun pagi. Karena harus bangun pagi, orang Jerman pergi tidur lebih awal.

Tidur untuk orang Jerman saat yang sakral atau orang Jerman menyebutnya Schlafen ist Heillig.

Sedangkan untuk hari Jumat malam dan Sabtu malam boleh agak keras sampai jam 24.00. Hal ini juga berlaku untuk restoran- restoran, terutama yang ada di luar ruangan di musim panas. 

Jadi setelah jam 22.00 di hari kerja dan jam 24.00 di akhir pekan, musik keras dimatikan. Berbicara dan tertawa keras-keras, suaranya dikurangi atau bicara setengah suara.

Suami selalu menegur saya kalau saya bicara keras, halbe Ton ist reicht atau setengah suara cukup.

Acara- acara pertunjukan dan pasar malampun sama, jam 22.00 tutup atau tidak ada musik keras lagi di hari kerja dan jam 24.00 di akhir pekan.

Jam 13.00 sampai jam 15.00 Mittagsruhe 

Schlaffen ist Heillig, untuk itu tidur siang pun Heillig atau sakral. Karena itu jam 13.00 sampai jam 15.00 disebut Mittagsruhe atau siang yang tenang.

Pada jam-jam ini dilarang membuat keributan. Misalnya memotong rumput. Mesin pemotong rumput yang bising menderu-deru sangat mengganggu ketenangan. Jadi dilarang memotong rumput.

Tetangga sebelah yang memiliki hobi pertukangan dan suara gergaji elektik yang menjerit- jerit jam 13.00 sampai jam 15.00 juga harus dimatikan.

Memberitahu tetangga saat merenovasi rumah

Demikian juga saat kami merenovasi rumah. Kami memberi tahu tetangga sebelah dan depan rumah kalau kami mau merenovasi rumah kami.

Mohon maaf dan pengertian tetangga bila pekerjaan renovasi yang ribut dan keras mengganggu.

Tetangga akan mengerti dan tidak protes bila diberi tahu dengan baik- baik. Demikian juga kami bisa mengerti kalu jam 08. 00 suara truk mengantar material dan suara gaduh di pagi-pagi buta di rumah tetangga. Jam delapan di musim dingin masih gelap sehingga saya bilang maaf pas pagi buta.

Menerima ucapan selamat dan kado 

Pengalaman lain lagi saat anak- anak menerima Sakramen Babtis, Sakramen Penguatan, dan Misa Arwah meninggalnya bapak. 

Anak- anak di baptis dan menerima Sakramen Penguatan di bulan Mei, di mana cuaca sudah bagus. Saat itu seperti biasa kami minta ijin dan memberi tahu tetangga kalau kami mengadakan pesta kebun.

Eh, tetangga- tetangga malah pada datang sekedar memberikan hadiah atau memasukkan amplop hadiah di kotak surat kami.

Saat bapak meninggal juga demikian saat itu di bulan Mei, karena saya tidak bisa pulang karena Michael opname di rumah sakit.

Kami mengadakan Misa arwah di rumah dan di halaman rumah kami. Misa dengan nyanyian dan musik mungkin mengganggu ketenangan mereka, maka kami juga memberi tahu dan minta ijin dengan surat pemberitahuan dan ijin ke tetangga.

Eh, mereka mengucapkan bela sungkawa baik langsung maupun memasukkan kartu bela sungkawa di kotak surat kami. Kartu - kartu duka biasanya juga disertai perhatian kecil berupa uang.

Demikianlah beberapa cara menjaga ketenangan dan kerukunan antar tetangga di daerah kami, Dietzenbach Jerman. Tepatnya di Schubertstrasse.

Salam hangat dari Dietzenbach di musim gugur yang mulai dingin gelap dan sepi karena tidak ada schmall talk lagi antar tetangga. Udara dingin membuat kami buru-buru masuk ke dalam rumah yang hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun