Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kangen Rempeyek Paru

21 Februari 2021   03:06 Diperbarui: 21 Februari 2021   05:25 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rempeyek paru camilan gurih dan enak, tapi sayang tinggal sebatas kekangenan. Apadaya di daftar camilan di toko Indonesia online atau di toko Asia bahkan di Belanda pun tidak akan ditemukan rempeyek paru.Tidak ada cara lain harus bikin sendiri.  

Akhirnya mencoba berburu paru-paru sapi, keluar masuk supermarket di hampir semua supermarket Frankfurt dan sekitarnya tidak ku temukan.  Temanku bilang, harus pesen ke toko daging atau Mätzgerei. Toko daging terakhir dikampungku tutup karena tidak mampu bersaing dengan supermarket besar yang menjual daging dengan harga murah. 

Akhirnya paru-paru sapipun aku temukan di pasar tradisional di Frankfurt. Nama pasar tradisional ini Kleine Markthalle, terletak di jantung kota Frankfurt, 100 meter dari Dom Frankfurt salah satu tujuan kunjungan wisatawan dari manca negara. Kleine Markthalle juga, merupakan salah satu tujuan wisata.

Kalau aku kangen Indo, aku suka sekali belanja dan jalan-jalan ke pasar ini, karena penataannya mirip banget dengan pasar tradisional Indonesia. Selain makan khas Frankfurt juga makanan dan buah-buahan dari seluruh dunia ada disini, bahkan salak, rambutan, nangka, durian, manggispun bisa dibeli di sini, tetapi jangan lihat harganya dan jangan sekali kali di rupiahkan, bakal hilang selera makan buah-buah kesayangan.

Penjual daging paru-paru orang Iran,mungkin orang Iran makan paru-paru seperti kita. Akhirnya aku beli satu kilogram, 1kilogram seharga 8,99Euro dia bilang"Ich gebe alles fuer 15 euro  "Aku beri semua untuk 15euro". 

Aku pikir-pikir, ah bolehlah, bisa aku bungkus kecil-kecil dan aku simpan di almari beku. Akhirnya aku pulang dengan menenteng 3kilogram paru-paru sapi. Orang jerman yang antri di belakangku pasti berfikir, wah pasti orang ini punya anjing besar.

Selain paru-paru, aku beli tahu, tempe dan singkong, karena di Kleine Markthalle juga ada stand Asia pemiliknya orang Malaysia. Untung suami ikut belanja, sehingga membantuku menjinjing belanjaanku. 

Sampai di rumah langsung aku rebus paru-paru sapi dengan bumbu:jahe, ketumbar, bawang putih, bawang bombay, garam, laos,daun salam. Semua ini aku rebus dengan panci tekan supaya cepat empuk. Setelah empuk, aku potong tipis-tipis dan di goreng dengan adonan tepung bumbu.

Tepung untuk mencelup paru-paru, terdiri dari tepung beras, tepung tapioka, bawang putih, ketumbar, kencur, garam, kuning telor dan air kapur sirih. Satu persatu di goreng dengan minyak panas yang banyak sampai renyah. Kemudian di panaskan sebentar kurang lebih 10 menit di oven dengan suhu 180 derajad.

Hasilnya...hmmm...mengejutkan...renyah dan gurih seperti rempeyek paru dari Yogya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun