Semarang adalah salah satu kota di Indonesia. Kota Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah. Kota ini merupakan kota yang sudah berdiri sejak 469 tahun yang lalu. Ulang tahun kota Semarang bertanggal 2 Mei. Sebelum membahas yang lain mari kita membahas tentang sejarah kota Semarang.
Dahulu saat abad ke-8 masehi kota Semarang, merupakan bagian dari kerajaan mataram kuno. Dahulu pelabuhan kota Semarang berada di pasar bulu saat ini. Lalu saat pangeran Made Pandan ditempatkan oleh kerajaan Demak di area Semarang. Saat pangeran Made Pandan menyebarkan agama Islam di perbukitan pragota (sekarang ini bergota) daerah itu lama kelamaan subur dan tumbuh pohon asam yang arang (jarang), hal ini memotivasi pangeran Made Pandan menamai “SEMARANG”.
Ada lain asal-usul nama daerah di Semarang, yaitu Jatingaleh dan Gua Kreo. Bermula dari perjalanan sunan Kalijaga dalam mencari kayu jati untuk dijadikan pilar guru masjid agung demak. Hingga sang sunan menemukan pohon jati yang sudah dipilihnya, namun keesokan harinya saat sang sunan kembali ke tempat itu, pohon jati yang semula ada menjadi hilang. Karena hilangnya pohon jati itu, sang sunan Kalijaga memberi nama wilayah itu dengan nama “Jatingaleh” yang berarti jati berpindah. Sang sunan mencari jati itu hingga menuntun sang sunan ke sebuah gua. Pohon jati itu ada di tempat yang sulit bahkan tidak memungkinkan untuk diambil. Maka, sang sunan bersemedi, saat bersemedi, ia didatangi oleh 4 kera yang bulunya berwarna-warni(merah, hitam, putih, dan kuning) yang menawarkan bantuan untuk mengambil pohon jati itu. Lalu sunan Kalijaga menyetujui itu, bergegaslah sang sunan beserta sahabat-sahabatnya tapi, sekelompok kera tadi menyampaikan keinginannya untuk mengikuti sang sunan. 4 kera tadi diberi kewenangan untuk “ngreho” (dalam bahasa jawa disebut “memelihara”). Maka daerah itu disebut Gua Kreo.
Di Semarang merupakan tempat yang cepat melawan jepang saat jamannya. Semarang melawan jepang hanya selama 5 hari. Pengusiran jepang ini lebih dikenal dengan “pertempuran 5 hari di Semarang”. Pertempuran 5 hari di Semarang ini tertulis di monument TuguMuda. Di depan monument TuguMuda terdapat bangunan lawang sewu. Lawang sewu merupakan bangunan balanda saat masih di Semarang. Awal mulanya lawang sewu adalah penjara dan juga kantor Pt. KAI. Lawang sewu merupakan bukti peninggalan Belanda.
Di Semarang juga ada tradisi dugderan. Dugderan adalah festival yang diselenggarakan seminggu sebelum mulainya bulan puasa. Dalam pestival dugderan ini identik dengan barang yang dijual yaitu, barang-barang dari tanah liat yang sering disebut "lemah-lemahan". Selain itu dugderan juga identik dengan "warak ngendog" yaitu sosok naga berkaki empat yang berwar-warni. Dugderan ini berasal dari kata "dug" yang berarti bedug dan "der" yang berarti suara dari meriam oleh karena itu menjadi dugderan.
Selanjutnya, mari kita membahas tentang kuliner-kuliner khas Semarang. Makanan khas Senarang yang terkenal adalah bandeng presto, lumpia, roti ganjal rel, wingko babat, dan masih banyak lagi macamnya. Ketika berkunjung ke Semarang, jika ingin membeli kuliner khas semarang dapat mampir ke jalan pandanaran. Ketika malam, kota Semarang juga menyjikan wisata kuliner malam yang bisa ditemukandi taman Menteri Supeno(KB), jalan depok, simpang lima, dan sekitarnya. Apabila mencari kuliner untuk oleh-oleh wingko babat, bandeng presto, lumpia cocok untuk dibawa sebagai buah tangan dari Semarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI