Mohon tunggu...
Khoiril Basyar
Khoiril Basyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar untuk memberi manfaat kepada sesama

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Malas Beribadah? Ini Booster agar Kita Semangat

16 Maret 2023   18:12 Diperbarui: 16 Maret 2023   18:24 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibadah terberat yang dilakukan oleh seseorang adalah istiqomah. Sumber : https://www.dream.co.id/

Zaman sekarang banyak sekali hal-hal yang membuat kita malas untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita memiliki sifat-sifat yang buruk yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan di dalam jiwa dan juga kita memiliki hawa nafsu yang senantiasa memerintahkan kepada perbuatan dosa dan maksiat.

Setan selalu membisikkan kepada jalan yang menyimpang dari ketaatan kepada Allah. Mengganggu dari depan dengan cara membuat kita melupakan tentang kehidupan akhirat, mengganggu dari belakang dengan cara memperindah kehidupan dunia, mengganggu dari kanan dengan cara memberikan syubhat-syubhat, dan mengganggu dari kiri dengan cara mengindahkan maksiat-maksiat.

Akhirnya kita senantiasa malas untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa taala. Malas mengerjakan yang wajib-wajib apalagi yang sunnah-sunah. Malas untuk salat wajib apalagi untuk salat salat Sunnah seperti qobliyah, ba'diyah, Dhuha, Witir, Tahajud dan yang lain-lainnya.

Salah satu penyebab lain kita malas beribadah adalah kita berada di zaman yang banyak sekali membuat kita lalai mengerjakan ketaatan. Malas mengerjakan Ibadah kepada Allah karena asyik bermain media social, duduk-duduk di tempat-tempat yang disediakan untuk hanya sekedar minum dan makan ataupun berkumpul mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Inilah beberapa hal yang dapat membuat kita lebih semangat untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kiat pertama agar semangat beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk beribadah dan semangat dalam beribadah. Hanya Allah subhanahu wa ta'ala yang sanggup untuk memberikan petunjuk, kemudahan dan menghilangkan kemalasan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berkata kepada sahabat beliau yang beliau sangat cintai. Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memegang tangannya lalu berkata, "Wahai Mu'adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu." 

Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku memberikanmu nasehat, wahai mu'adz. Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung shalat (di akhir shalat) bacaan doa: Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatik (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah yang baik pada-Mu)."  Disebutkan di akhir hadits, "Mu'adz mewasiatkan seperti itu pada Ash Sunabihi. Lalu Ash Shunabihi mewasiatkannya lagi pada Abu 'Abdirrahman." (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Kita harus berdoa kepada Allah dari sikap lemah, malas, pengecut dan kikir padahal seharusnya kita sanggup untuk mengerjakannya. Sungguh kita sanggup untuk mengerjakan qobliyah ba'diyah tetapi tidak dikerjakan, sanggup untuk mengerjakan salat Witir walau hanya satu malam satu rakaat tetapi tidak dikerjakan padahal jarak antara salat Isya dengan salat subuh ada sekitar 8 jam, tidak sanggup membaca Alquran walau hanya satu ayat dari Alquran.

Kiat kedua agar kita semangat dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah mengingat kematian. Rasul Sallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Perbanyaklah mengingat pemutuskan kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan kesempitan hidup, melainkan dia akan melapangkannya, dan tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan lapang, melainkan dia akan menyempitkannya." (HR. Ibnu HIbban dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami')

Mungkin kita bertanya-tanya, apa penyebab mengingat kematian menjadikan seseorang semangat untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala?

  • Pertama, kematian tidak berbau. Apabila datang ajal maka pada saat itu pasti dia mati. kematian tidak membedakan antara anak muda dengan orang yang sudah tua, antara yang sehat dengan orang yang sakit. Kematian apabila datang maka dia tidak akan terlambat walau sekejap sekalipun dan tidak akan terlalu cepat walau sekejap sekalipun. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Munafiqun:11)
  • Kedua, setelah mati tidak ada lagi beribadah. Tidak ada bersedekah walau satu rupiah, tidak ada membaca Alquran walau satu huruf, tidak ada salat walau satu sujud, tidak ada beramal walau hanya satu amal saleh. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata (sambil menyesal), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh." (Q.S. Al Munafiqun:10)

Kiat yang ketiga agar kita semangat beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala adalah Kerjakanlah ibadah maka niscaya kita akan dimudahkan untuk melakukan ibadah yang lainnya.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa serta membenarkan adanya (balasan) yang terbaik (surga), Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan)" (Q.S. Al Lail:5-7)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam kitab tafsirnya dan ini juga dinukil oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah di dalam Kitab beliau Al-Hasanah wa as-Sayyiah sesungguhnya termasuk daripada pahala sebuah amal saleh adalah beramal saleh setelahnya.

Apabila seseorang semangat menuntut ilmu maka di dalam menuntut ilmu tersebut dia bisa bersholawat, dia bisa beristighfar, dia bisa bertafakur dan dia bisa berdoa kepada Allah subhanahu wa taala. Apabila semangat pergi ke masjid untuk mengerjakan salat berjamaah maka di dalam semangatnya tersebut dia akan didoakan oleh malaikat setiap langkahnya dituliskan pahala, dihapuskan dosa dan diangkat derajatnya.

Kiat yang keempat agar seseorang semangat untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa taala adalah jauhilah maksiat.

Ada seseorang berkata kepada Ibrahim Bin adham, "Wahai Ibrahim bin adham sang Imam. Mengapa aku tidak bisa salat malam? Berikan nasihat untukku obatnya apa."  Maka beliau mengatakan, "Jangan engkau bermaksiat kepada Allah Azza Wajalla di siang hari, niscaya di malam hari dialah Allah yang membangunkanmu untuk bermunajat di hadapan-Nya". 

Seorang laki-laki bertanya kepada al-Hasan al-Bashri, "Wahai Abu Sa'id, semalaman aku dalam keadaan sehat, lalu aku ingin melakukan shalat malam dan aku telah menyiapkan kebutuhan untuk bersuci, tapi mengapa aku tidak dapat bangun?" Al-Hasan menjawab, "Dosa-dosamu mengikatmu".

Oleh karena itu, hendaklah kita menjauhi dosa dan kemaksiatan karena dosa-dosa tersebut akan menggulung kita untuk senantiasa malas beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Jika kita menginginkan tempat kembali yang baik yakni surga Allah Azza Wajalla, maka ketahuilah bahwa surga tidak diraih dengan leha-leha. Surga hanya akan menjadi angan-angan jika kita tidak berusaha keras untuk meraihnya dengan melakukan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun