Si Kancil paham ia tidak akan bisa melawan selusin tentara bersenapan. Dengan membuat tubuhnya sebagai perisai, ia berbisik agar anak - anak lari. Peluru demi peluru menyobek tubuhnya. Sampai di pintu belakang, ia meminta agar anak - anak menyelamatkan diri. Sebelum menghembuskan napas terakhir, si Kancil memegang lengan sang anak.
"Merdeka atau mati! Hidup Indonesia Raya!"
Kisah lain dapat dilihat di sini.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI