Mohon tunggu...
Theo Gerald
Theo Gerald Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia Darurat, Corona dan Kesadaran

25 Maret 2020   11:16 Diperbarui: 25 Maret 2020   11:46 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti yang kita ketahui, kasus positif virus COVID-19 di Indonesia sebanyak 686 orang dinyatakan positif Corona, meninggal dunia 55 orang dan dinyatakan sembuh sebanyak 30 orang. Beberapa langkah preventif sudah dilakukan oleh pemerintah. Langkah -- langkah tersebut meliputi pembatasan ruang gerak masyarakat untung memotong jalur penyebaran virus ini. Dari ujaran pemerintah tentang work from home hingga dibatalkannya UN merupakan langkah yang diambil pemerintah untuk menanggulangi epidemi yang saat ini sedang terjadi. Pemerintah Indonesia juga sudah menyediakan berbagai macam fasilitas kesehatan untuk membantu masyarakat yang terindikasi virus Corona. Di sisi ekonomi, pemerintah sudah menggelontorkan dana trilliunan rupiah untuk membantu usaha -- usaha yang merugi akibat dari virus ini.

Garda terdepan Indonesia yaitu tenaga medis seperti dokter, suster dan jajaran tenaga kesahatan lainnya sudah bekerja mati -- matian, siang dan malam untuk membantu menekan dan menanggulangi bencana yang sedang kita hadapi bersama. Tetapi mirisnya, banyak masyarakat Indonesia seolah -- olah tidak peduli dan tidak memiliki kesadaran yang cukup dengan wabah yang sedang menyerang negara kita. 

Ketidapedulian tersebut dapat dilihat dari banyaknya masyarakat kita yang tidak mengindahkan seruan pemerintah kita yaitu  work from home. Banyak masyarakat yang masih keluar, berkumpul bersama  teman -- temannya di caf maupun restoran. Masyarakat malah memanfaatkan momen ini untuk berlibur ke luar kota seperti ke pantai dan sebagainya. Padahal pemerintah meliburkan semua kegiatan pendidikan dan sebagainya agar tidak banyak orang yang terkena virus ini. Masyarakat seolah -- olah tidak peduli dan dapat dibilang egois karena hanya memikirkan dirinya sendiri.

Tidak jarang masyarakat mengkritisi kebijakan pemerintah dalam menghadapi virus ini tetapi mengintrospeksi diri sendiri. Seharusnya wabah yang sedang dihadapi ini, menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk bersatu bersama -- sama menghadapi virus ini. Banyak masyarakat khususnya anak muda merasa kuat dan meremehkan virus ini. Tetapi nyatanya, jika imunitas tubuh anda dapat melawan virus ini dan anda merasa sehat, virus tersebut tetap dapat anda tularkan ke orang lain khususnya individu yang sudah lanjut usia. Oleh sebab itu, pemerintah mengeluarkan anjuran work from home. 

Kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat Indonesia merupakan salah satu faktor utama yang menyebakan pesatnya penyebaran virus ini. Kita sebagai masyarakat seharusnya menghargai usaha dari pemerintah kita terutama tenaga medis yang sudah bekerja mati -- matian. Kata mati -- matian ini dapat diartikan secara harafiah karena sudah banyak tenaga medis kita yang gugur akibat virus ini. 

Semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan tenaga media kita tidak akan berarti jika masyarakat tidak mendukung upaya tersebut. Hal termudah yang bisa dilakukan adalah jangan keluar dan tetap dirumah. Walaupun tentu saja ada individu yang harus keluar untuk menafkahi keluarga mereka. 

Pemerintah juga sudah membantu mereka baik dibidang ekonomi maupun memberikan penyuluhan cara mencegah virus ini. Tetapi untuk masyarakat yang keluar dari rumah untuk tujuan yang tidak penting seperti berkumpul bersama teman dan nongkrong, hentikan dulu semua kegiatan tersebut.

Sebagai masyarakat, jangan hanya bisa mengkritik pemerintah tetapi juga harus bisa mengintrospeksi diri sendiri. Tingkatkan rasa kepedulian dan kesadaran, karena sesungguhnya bukan hanya anda yang hidup di negara ini, tetapi masih ada 270 juta individu lainnya. Sehingga kita tidak bisa bersikap egois. Mari sama -- sama membantu pemerintah dalam melawan virus ini dan tingkatkan rasa kepedulian kita sebagai manusia yang berbudi pekerti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun