Mohon tunggu...
Theodora BeatriceSuryateja
Theodora BeatriceSuryateja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Theodora Beatrice Suryateja, 19 tahun. Sedang kuliah Ilmu Komunikasi di Deakin University, Australia.

Theodora Beatrice Suryateja, 19 tahun. Sedang kuliah Ilmu Komunikasi di Deakin University, Australia. Suka menulis sejak SD, tapi baru berani membuat blog saat kuliah. Topik yang paling disukai adalah genre buku dan kepribadian. Hobi membaca buku dan binge nonton kartun.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Isu Seksisme pada Seri "Lima Sekawan" Karya Enid Blyton

17 Juli 2021   17:37 Diperbarui: 17 Juli 2021   18:57 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih lagi, dengan maraknya isu toxic masculinity saat ini, karakter Dick dan Julian juga mendapat banyak kritikan. Salah satu poin dari anti toxic masculinity adalah menebas keyakinan bahwa laki-laki tidak boleh menunjukkan sisi emosional, seperti menangis. 

Dick yang tampak sangat malu kalau ketahuan menangis menuai banyak protes. Tetapi, kembali lagi, sentimen boys don't cry sangat melekat di masa Enid Blyton dulu.

Semua Tergantung Perspektif

Photo by KoolShooters from Pexels 
Photo by KoolShooters from Pexels 

Nyatanya, kedua sisi ini tidak sepenuhnya salah. Memang, untuk standar sekarang, seksisme yang ditunjukkan pada 'Lima Sekawan' tidak lagi relevan. Anak-anak perempuan sekarang tidak harus terlihat seperti laki-laki untuk merasa sepadan. 

Tetapi, pada masa Enid Blyton, posisi wanita masih jauh dibawah pria. Pada saat itu juga, pria harus terlihat kuat sebagai pelindung sehingga kedewasaan diukur berdasarkan pengendalian emosi.

Tentang cocok atau tidaknya seri ini untuk dibaca, semuanya tergantung pada pemahaman kita masing-masing. Kita masih bisa, kok, mengkritik 'Lima Sekawan' tapi tetap bernostalgia karenanya. Nah, untuk anak-anak, ada baiknya kita jelaskan kepada mereka bahwa latar seri ini sudah puluhan tahun yang lalu. 

Terangkan pada mereka bahwa wanita sekarang dapat menempuh pendidikan tinggi tanpa halangan, menjadi wanita karier, menjadi ibu yang baik, dan menjadi apapun yang mereka inginkan. Ingatkan juga bahwa laki-laki berhak menunjukkan perasaannya tanpa harus dicap tidak jantan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun