Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Akhiri Polio, Hadiah Terindah untuk Generasi Masa Depan

24 Oktober 2021   05:13 Diperbarui: 24 Oktober 2021   06:32 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesan untuk mengakhiri polio (gambar : cdc.gov)

Polio disebabkan oleh enterovirus pada manusia yaitu virus polio. Interaksi virus polio dalam tubuh inang atau host melalui dua cara. Menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kelumpuhan; dan tidak menyerang sistem saraf pusat sehingga menyebabkan penyakit dengan gejala ringan saja.

Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi umumnya menyerang  anak-anak usia kurang dari lima tahun.

Umumnya virus polio menyebar melalui rute fecal-oral.  Virus masuk melalui mulut, bersama dengan makanan atau minuman yang dikonsumsi. Virus polio kemudian berkembangbiak dalam usus. 

Virus akan dikeluarkan ke lingkungan oleh orang yang terinfeksi melalui feses atau tinja. Virus polio menyebar dengan cepat pada masyarakat, terutama pada daerah dengan kondisi higiene dan sanitasi yang buruk.

Anak-anak yang tidak dibiasakan menggunakan toilet menjadi sumber penularan yang potensial. Polio dapat menyebar melalui makanan minuman yang terkontaminasi feses. 

Lalat juga memiliki peran dalam penularan terutama memindahkan virus polio dari feses ke makanan.


Apa saja tanda dan gejala polio?

Hampir 90% orang yang terinfeksi  tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada orang lain, gejala awal termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan rasa sakit pada anggota badan.

Masa inkubasi virus polio biasanya berlangsung dalam waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari.

Gejala polio dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  1. Polio non-paralisis dapat menyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit
  2. Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
  3. Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun. 

Satu dari 200 infeksi yang terjadi, dapat menyebabkan kelumpuhan ireversibel, biasanya di kaki. Hal ini disebabkan oleh virus yang memasuki aliran darah dan menyerang sistem saraf pusat. 

Virus akan menghancurkan sel-sel saraf yang mengaktifkan otot. Otot-otot yang terkena tidak lagi berfungsi dan kemudian menjadi lumpuh layuh (accute flaccid paralysis). 

Tidak semua kasus polio akan berakhir dengan kelumpuhan, jumlahnya hanya  1% dari kasus yang ada. Kondisi ini disebabkan karena berbagai faktor diantaranya penurunan daya tahan tubuh, faktor kehamilan, suntikan muskular seperti obat-obatan, olahraga berat serta cedera.

Baca juga Bunda Harus Tahu Hal Ini Sebelum Anak Diimunisasi

Cegah polio dengan langkah sederhana ini

Belum ada obat khusus untuk polio. Obat yang ada hanya untuk meredakan gejala lainnya. Cara pencegahan yang paling efektif dan melindungi anak seumur hidupnya adalah dengan pemberian vaksin polio secara rutin kepada anak Anda.

Selain itu untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan (fecal-oral) dan pengendalian terhadap infeksi polio, dilakukan dengan dengan cara  menerapkan buang air besar di jamban dan mengalirkannya ke septic tank serta mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

Baca juga Masa Depan Ada di Tanganmu Yang Bersih

Selamat hari Polio Sedunia : Delivering on a Promise

Referensi : 1, 2

Kupang, 24 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun