Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Restorasi Ekosistem dan Malaria

5 Juni 2021   11:15 Diperbarui: 5 Juni 2021   13:43 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fatumnasi, TTS (foto : theodolfi)

Lahan pertanian dan padang rumput  merupakan salah satu ekosistem  yang vital. Selain  memasok makanan, pakan ternak dan serat, juga menjadi tuan rumah berbagai organisme yang menumpang hidup dalam ekosistem tersebut. 

Ekosistem pegunungan menjadi sumber  keanekaragaman hayati bumi dan memasok air tawar bagi kehidupan manusia; menjadi 'rumah' bagi spesies unik. 

Ekosistem lahan gambut, meskipun hanya mencakup 3 persen dari tanah dunia, lahan gambut menyimpan hampir 30 persen dari karbon tanahnya, mengendalikan persediaan air dan mencegah banjir dan kekeringan dan menyediakan makanan dan bahan bakar bagi banyak orang. 

Restorasi Ekosistem dan penyakit tular vektor

Penyakit yang ditularkan melalui vektor (kelompok insecta), seperti filariasis, Japanese encephalitis, demam berdarah dengue (DBD), maupun malaria erat kaitannya dengan lingkungan. Jenis nyamuk tertentu yang menjadi vektor penular penyakit tersebut sangat tergantung dengan kondisi ekosistem yang ada. 

Penanganan sampah yang tidak tepat pada wilayah permukiman membuka peluang bagi tempat tempat perkembangbiakan (breeding places) nyamuk penular  DBD, malaria maupun penyakit tular vektor lainnya. 

Demikian juga pada ekosistem sungai dan danau. Lingkungan perairan yang tercemar oleh berbagai pollutant kimia, limbah industri maupun penggunaan pupuk nitrogen pada daerah sekitar badan perairan dapat menurunkan kualitas badan air dan menyebabkan kematian pada ikan jenis tertentu yang bertugas sebagai pengendali biologis untuk larva nyamuk. 

Danau Weekuri, Sumba Barat Daya (Foto : dok pribadi theodolfi)
Danau Weekuri, Sumba Barat Daya (Foto : dok pribadi theodolfi)
Penggunaan insektisida yang berlebihan atau tidak rasional  pada lahan pertanian  juga dapat meningkatkan resistensi atau kekebalan pada spesies nyamuk tertentu seperti Anopheles sp. sehingga menyulitkan pada saat pengendalian diterapkan. 

Keberadaan vegetasi tertentu pada daerah pesisir seperti mangrove  selain dapat memberikan nutrisi bagi ikan pemakan larva pada ekositem tersebut, juga dapat mengurangi populasi larva Anophles sp. terutama spesies Anopheles yang tidak menyukai sinar matahari secara langsung.  Restorasi ekosistem yang dilakukan dengan tepat dapat mendukung program pemerintah untuk eliminasi malaria secara nasional pada tahun 2030 nanti. 

Apa yang dapat dilakukan untuk restorasi ekosistem?

Semua kita adalah pelaku yang memberi peran penting dalam pemulihan ekosistem yang ada di sekitar kita. Harapannya adalah apa yang dilakukan saat ini setidaknya meninggalkan jejak yang baik bagi generasi penerus kita. 

Caranya sangat mudah, siapa pun dapat melakukannya,  dimulai dengan mengubah apa yang dilakukan sehari-hari, apa yang dikonsumsi serta penanganan terhadap limbah yang ditinggalkan. 

Go green

Siapapun Anda, harus berani untuk menggunakan barang dan jasa  yang ramah lingkungan. Berani untuk membeli dari pemasok lokal untuk memotong dampak lingkungan akibat transportasi; menggunakan pupuk organik; memanfaatkan lahan sempit yang ada di sekitar kita untuk bertanam, menggunakan kembali barang-barang yang masih layak digunakan dan lain sebagainya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun